Pengakuan WNA Jual Narkoba di Bali karena Perang Rusia dan Ukraina

Pengakuan WNA Jual Narkoba di Bali karena Perang Rusia dan Ukraina

Mei Amelia Rachmat - detikNews
Rabu, 15 Mei 2024 07:32 WIB
Bareskrim Tangkap WN Ukraina-Rusia Jaringan Hydra Lab Narkoba. (Mei Amelia/detikcom)
Foto: Bareskrim Tangkap WN Ukraina-Rusia Jaringan Hydra Lab Narkoba. (Mei Amelia/detikcom)

Komunikasi via Telegram

Sebagai kurir, Konstantin mengaku mendapatkan upah USD 10 untuk satu kali pengantaran. Ia hanya bertugas mengirimkan narkoba ke tempat yang telah ditentukan oleh atasannya.

"Saya mendapatkan USD untuk sekali pengantaran. Saya hanya antar barang, contohnya saya disuruh pergi ke satu tempat untuk mengedrop barang (narkoba), saya dikasih titik koordinat, lalu saya taruh di tempat tersebut, lalu saya kirim foto (bukti pengantaran narkoba) ke orang tersebut," jelasnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Konstantin mengaku direkrut oleh seseorang melalui internet. Dia tidak pernah bertemu dan mengenal siapa bosnya.

"Saya menjadi kurir. Bos mereka merekrut saya melalui internet," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Selama menjalankan bisnis ilegal di Bali, Konstantin hanya berkomunikasi dengan bosnya melalui Telegram dengan nickname 'Manager Hydra Indonesia'.

"Saya masih belum tahu (siapa bos), saya hanya berhubungan via Telegram. Saya hanya tahu nickname dia, Hydra Indonesia Manager. Saya hanya tahu itu, tak pernah sekalipun bertemu," tuturnya.

Konstantin sendiri datang bersama istri dan seorang anak perempuan yang kini berusia 5 tahun sekitar 6 tahun lalu. Ia menyebut istrinya hanya tahu jika dia bekerja di Indonesia sebagai programmer.

"Istri saya tidak tahu, dia tahunya saya bekerja sebagai programing di sini. Saya tidak mengerti kenapa dia masih mau sama saya, incredible woman," imbuhnya.

Konstantin kini hanya bisa menyesali perbuatannya. Ia mengaku siap menerima konsekuensi hukuman atas keterlibatannya dalam jaringan narkoba.

"Saya tahu konsekuensi hukum atas perbuatan saya. Saya sangat menyesal. Dari awal sampai saat ini, saya tidak punya pilihan lain karena negara saya sedang berperang," tutupnya.

Sebagaimana diketahui, Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri membongkar clandestine lab di sebuah vila di Badung, Bali. Lab tersebut memproduksi ganja hidroponik dan mephedrone sekaligus dalam sebuah basement.

Jaringan yang menamakan diri 'Hydra Indonesia' ini memasarkan ganja hidroponik dan mephedrone secara terselubung melalui forum darkweb dengan tulisan berbahasa Rusia. Jaringan ini memasang kode rahasia berupa tulisan darknetforum2road.cc di tembok-tembok di kawasan Ubud dan Canggu.

Lihat video 'Sederet Barang Bukti Pengungkapan Pabrik Narkotika Rumahan di Bali':

[Gambas:Video 20detik]


(mea/zap)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads