Dosen LB Filsafat Unpar Minta Maaf Terkait Dugaan Kekerasan Seksual

Dosen LB Filsafat Unpar Minta Maaf Terkait Dugaan Kekerasan Seksual

Rifat Alhamidi - detikNews
Selasa, 14 Mei 2024 12:18 WIB
Colour backlit image of the silhouette of a woman with her hands on her head in a gesture of despair. The silhouette is distorted, and the arms elongated, giving an alien-like quality. The image is sinister and foreboding, with an element of horror. It is as if the woman is trying to escape from behind the glass. Horizontal image with copy space.
Ilustrasi pelecehan seksual (Foto: iStock)
Jakarta -

Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) menonaktifkan dosen luar biasa Fakultas Filsafat bernama Syarif Maulana. Syarif menyampaikan permintaan maaf terkait kasus tersebut.

Dilansir detikJabar, Selasa (14/5/2024), permintaan maaf itu disampaikan Syarif melalui akun Twitter (X) miliknya. Syarif pun mengakui bersalah karena nekat melakukan perbuatan yang kini berujung pada kasus dugaan kekerasan seksual, baik secara langsung tatap muka maupun melalui pesan digital.

"Saya mengaku bersalah atas perbuatan mengirimkan pesan lewat WhatsApp, DM X, atau Instagram kepada sejumlah orang yang saya kenal langsung atau sebatas mutual di media sosial, yang berisi pesan genit dan flirting seperti permintaan foto diri (PAP), ajakan untuk bertemu, ajakan untuk berelasi, dan dalam kasus tertentu berujung pada pengiriman pesan mesum, tidak sopan dan tidak senonoh hingga ajakan untuk berhubungan seksual, yang menyebabkan perasaan tidak nyaman dan bahkan trauma pada korban," katanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain di Unpar, Syarif Maulana bersedia diperiksa pihak kampus lain jika ada pengaduan serupa tentang kasus tersebut. Sebab, dalam unggahannya, Syarif mengaku pernah bekerja di kampus swasta lainnya di Bandung.

"Terkait postingan di X perihal kasus kekerasan seksual saat saya bekerja di T**kom (antara tahun 2013-2017), saya bersedia diperiksa oleh tim investigasi dan bekerja sama penuh mengikuti segala proses yang diperlukan. Saya memohon maaf sebesar-besarnya pada para korban. Saya juga memohon maaf pada para pihak yang telah dirugikan akibat perbuatan saya ini, termasuk di antaranya teman-teman Kelas Isolasi, komunitas, jejaring, para penerbit, toko buku, penyelenggara acara, kampus, dan pihak-pihak lainnya yang pernah dan sedang bekerja sama dengan saya," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

"Terkait masalah pinjol dan keterlambatan pengiriman buku yang telah dipesan selama hampir dua bulan (sebagaimana dituliskan juga dalam sejumlah postingan di X), akan saya selesaikan secepatnya dan segera menghubungi pihak-pihak yang dirugikan," tambahnya.

"Perbuatan yang saya lakukan ini adalah murni kesalahan saya pribadi dan tidak ada sangkut-pautnya dengan komunitas, jejaring, dan pihak-pihak lain yang pernah dan sedang bekerja sama dengan saya. Saya meminta maaf, sangat menyesal atas perbuatan-perbuatan tersebut, berjanji untuk tidak mengulanginya, dan bersedia menerima segala konsekuensi, bekerjasama penuh dalam proses pemeriksaan yang dilakukan oleh tim investigasi, serta bertanggung jawab menanggung seluruh biaya dan menjalankan langkah-langkah yang diperlukan dalam rangka pemulihan psikis para korban," pungkasnya.

Simak selengkapnya di sini.

Lihat juga Video 'Rektor UNU Gorontalo Dilaporkan Dosen-Staf Terkait Dugaan Pelecehan':

[Gambas:Video 20detik]



(yld/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads