Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) menonaktifkan dosen luar biasa Fakultas Filsafat bernama Syarif Maulana. Syarif menyampaikan permintaan maaf terkait kasus tersebut.
Dilansir detikJabar, Selasa (14/5/2024), permintaan maaf itu disampaikan Syarif melalui akun Twitter (X) miliknya. Syarif pun mengakui bersalah karena nekat melakukan perbuatan yang kini berujung pada kasus dugaan kekerasan seksual, baik secara langsung tatap muka maupun melalui pesan digital.
"Saya mengaku bersalah atas perbuatan mengirimkan pesan lewat WhatsApp, DM X, atau Instagram kepada sejumlah orang yang saya kenal langsung atau sebatas mutual di media sosial, yang berisi pesan genit dan flirting seperti permintaan foto diri (PAP), ajakan untuk bertemu, ajakan untuk berelasi, dan dalam kasus tertentu berujung pada pengiriman pesan mesum, tidak sopan dan tidak senonoh hingga ajakan untuk berhubungan seksual, yang menyebabkan perasaan tidak nyaman dan bahkan trauma pada korban," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain di Unpar, Syarif Maulana bersedia diperiksa pihak kampus lain jika ada pengaduan serupa tentang kasus tersebut. Sebab, dalam unggahannya, Syarif mengaku pernah bekerja di kampus swasta lainnya di Bandung.
"Terkait postingan di X perihal kasus kekerasan seksual saat saya bekerja di T**kom (antara tahun 2013-2017), saya bersedia diperiksa oleh tim investigasi dan bekerja sama penuh mengikuti segala proses yang diperlukan. Saya memohon maaf sebesar-besarnya pada para korban. Saya juga memohon maaf pada para pihak yang telah dirugikan akibat perbuatan saya ini, termasuk di antaranya teman-teman Kelas Isolasi, komunitas, jejaring, para penerbit, toko buku, penyelenggara acara, kampus, dan pihak-pihak lainnya yang pernah dan sedang bekerja sama dengan saya," ungkapnya.
"Terkait masalah pinjol dan keterlambatan pengiriman buku yang telah dipesan selama hampir dua bulan (sebagaimana dituliskan juga dalam sejumlah postingan di X), akan saya selesaikan secepatnya dan segera menghubungi pihak-pihak yang dirugikan," tambahnya.
"Perbuatan yang saya lakukan ini adalah murni kesalahan saya pribadi dan tidak ada sangkut-pautnya dengan komunitas, jejaring, dan pihak-pihak lain yang pernah dan sedang bekerja sama dengan saya. Saya meminta maaf, sangat menyesal atas perbuatan-perbuatan tersebut, berjanji untuk tidak mengulanginya, dan bersedia menerima segala konsekuensi, bekerjasama penuh dalam proses pemeriksaan yang dilakukan oleh tim investigasi, serta bertanggung jawab menanggung seluruh biaya dan menjalankan langkah-langkah yang diperlukan dalam rangka pemulihan psikis para korban," pungkasnya.
Simak selengkapnya di sini.
Lihat juga Video 'Rektor UNU Gorontalo Dilaporkan Dosen-Staf Terkait Dugaan Pelecehan':