Penyiar Radio Ungkap Pengalaman Gunakan JKN: The Best Pelayanannya

Penyiar Radio Ungkap Pengalaman Gunakan JKN: The Best Pelayanannya

Inkana Izatifiqa R Putri - detikNews
Kamis, 09 Mei 2024 11:30 WIB
Peserta JKN KIS
Foto: BPJS Kesehatan
Jakarta - Kehadiran BPJS Kesehatan terus memberikan manfaat bagi penduduk Indonesia. Manfaat ini salah satunya dirasakan oleh seorang penyiar radio S. Fredasiarima Gunawan (24).

Adapun manfaat ini dirasakan Freda saat anggota keluarganya menjalani rawat inap di salah satu rumah sakit dengan mengandalkan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

"Ayah saya sakit dan karena sakitnya tiba-tiba maka dibawa ke UGD rumah sakit. Setelah menjalani rangkaian pemeriksaan, oleh dokter disarankan untuk menjalani rawat inap sambil dilakukan observasi lebih lanjut karena pada saat itu mengarah pada penyakit jantung," kata Freda dalam keterangannya, Kamis (8/5/2024).

Wanita yang akrab disapa Freda ini bercerita saat melakukan pendaftaran untuk ayahnya, ia hanya menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) milik sang ayah. Saat itu, ia tidak membawa kartu JKN karena tengah panik karena ayahnya mengeluh sakit sehingga harus segera mendapatkan pengobatan.

Sebelumnya, Freda mengaku tidak mengetahui saat ini KTP sudah bisa digunakan sebagai identitas bagi peserta JKN. Ia pun mengaku merasa lega sang ayah bisa menjalani perawatan di rumah sakit dengan memanfaatkan Program JKN tanpa kendala.

"Ternyata itu salah satu bentuk kemudahan yang sangat memudahkan bagi peserta JKN. Apalagi jika dalam kondisi yang terburu-buru seperti saya kemarin, dengan hanya menunjukkan KTP itu jelas sangat memudahkan ketika melakukan pengurusan administrasi. Tidak perlu bingung mencari kartu JKN fisik untuk membuktikan bahwa ayah saya adalah memang peserta JKN," katanya.

Freda mengungkapkan saat ayahnya dirawat, layanan yang diberikan oleh pihak rumah sakit sama baiknya dengan pasien lainnya. Baik dokter maupun tidak membedakan pelayanan terhadap pasien JKN ataupun pasien umum.

"Kebetulan di tempat tidur sebelah adalah pasien umum, baik dokter, perawat hingga petugas kebersihan pun sama ramahnya dalam berkomunikasi. Jadi nggak ada tuh, kalau dengan peserta JKN kemudian judes atau kurang enak bicaranya, semuanya sangat baik. Dari awal masuk hingga dinyatakan boleh pulang, benar-benar the best pelayanannya," ungkapnya.

Freda berterima kasih kepada para pihak yang telah bergotong royong melaksanakan program jaminan kesehatan yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan. Ia menilai keberhasilan Program JKN merupakan wujud kerja sama yang baik antara BPJS Kesehatan dengan banyak pihak seperti fasilitas kesehatan, pemerintah daerah setempat hingga stakeholder lainnya.

Ia juga berpesan kepada masyarakat untuk mulai memiliki jaminan kesehatan. Sebab, biaya pelayanan kesehatan saat dalam kondisi sakit tentu tidaklah sedikit. Terlebih jika ditambah dengan penyakit penyerta yang memang membutuhkan biaya pelayanan kesehatan sangat tinggi.

Menurut Freda, kondisi ini justru akan menambah beban psikologis dalam memikirkan biaya pengobatan.

"Tidak ada yang menginginkan sakit, akan tetapi alangkah lebih baiknya kita harus mempersiapkan terlebih dulu dengan memiliki jaminan kesehatan yang akan memberikan perlindungan nantinya ketika kita sakit. Kalaupun jika kita sudah membayar iuran setiap bulan dan kita diberi karunia sehat, kita masih bisa bersyukur karena masih bisa membantu saudara kita yang sakit dan lebih membutuhkan biaya untuk berobat, kan gotong royong," pungkas Freda.

Simak juga Video 'IDAI: Pengobatan Thalasemia Memakan Biaya Terbesar, Bisa Habiskan Rp 1 T':

[Gambas:Video 20detik]



(ncm/ncm)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads