Sengkarut Masalah Ekonomi di Balik Dugaan Motif Tarsum Mutilasi Istri

Sengkarut Masalah Ekonomi di Balik Dugaan Motif Tarsum Mutilasi Istri

Tim detikcom - detikNews
Minggu, 05 Mei 2024 20:40 WIB
Tarsum pelaku mutilasi di Ciamis
Tarsum (Foto: Istimewa)
Jakarta -

Artikel ini mengandung konten kekerasan eksplisit yang dapat memicu kondisi emosi dan mental pembaca. Kami menyarankan Anda tidak meneruskan membacanya jika mengalami kecemasan dan mempertimbangkan untuk meminta bantuan profesional.

Dugaan motif aksi mutilasi Tarsum terhadap istrinya, Yanti, di Desa Cisontrol, Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, kini terungkap. Ada faktor beban ekonomi di balik aksi pembunuhan tersebut.

"Berdasarkan pemeriksaan-pemeriksaan saksi, terutama saksi kunci anak dari pelaku dan korban. Memang ada hal-hal didapat keterangan bahwa memang yang terkait dengan ekonomi keluarga dan itu cukup membebani," ujar Kapolres Ciamis AKBP Akmal, dilansir detikJabar, Minggu (5/5/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dugaan motif itu diketahui berdasarkan pemeriksaan saksi-saksi serta keterangan dari anak pelaku dan korban. Akmal menyebut faktor ekonomi keluarga diduga membebani hingga membuat Tarsum membunuh lalu memutilasi istri.

Meski demikian, kata Akmal, polisi masih perlu melakukan pendalaman lebih lanjut. Polisi masih akan menambah pemeriksaan terhadap sejumlah saksi.

ADVERTISEMENT

Polisi juga akan memeriksa kejiwaan pelaku. Polisi dan saat ini telah mengajukan ke dokter jiwa untuk pemeriksaan Tarsum.

"Kami mengajukan kepada dokter jiwa, rencana akan dilakukan pemeriksaan awal Senin," ujarnya.

Polisi juga sudah menetapkan Tarsum sebagai tersangka kasus pembunuhan. Tarsum kini sudah ditahan.

"Berdasarkan hasil pemeriksaan saksi-sakai dan olah TKP kami sudah meningkatkan status pelaku menjadi tersangka," ujar Akmal.

Baca berita selengkapnya di halaman berikutnya:

Seperti diketahui, warga Desa Cisontrol, Kecamatan Rancah, Ciamis, Jawa Barat dibuat kaget sekaligus ketakutan oleh Tarsum. Dia membunuh dan memutilasi istrinya hingga menawarkan jasad itu kepada warga.

Peristiwa mengerikan ini terjadi pada Jumat (3/5) lalu. Tarsum langsung ditangkap oleh TNI dan polisi yang dibantu oleh warga.

Namun, Tarsum seakan tidak sadar atas apa yang telah dilakukannya kepada istrinya. Saat ditahan, Tarsum berkata-kata yang tidak jelas.

Ketua RT setempat, Yoyo Tarya, mengungkap kesaksiannya saat ditawari jasad mutilasi Yanti. Yoyo ketakutan hingga ia lari menyelamatkan diri.

"Awalnya saya tidak tahu ada pembunuhan. Pelaku itu bawa baskom isi daging sambil berkata 'peser daging si Yanti, peser daging si Yanti' (beli daging si Yanti). Jadi dagingnya dibawa keliling," kata Yoyo menirukan Tarsum, dilansir detikJabar, Sabtu (4/5).

Kapolres Ciamis AKBP Akmal mengatakan Tarsum memutilasi jasad istrinya menjadi lima bagian. Jasad Yanti yang telah dimutilasi itu lalu dibawa keliling ke tiga tempat di sekitar rumahnya.

"Setelah dibawa, lalu dikumpulkan lagi di depan rumah warga, jaraknya 100 meter dari rumah pelaku. Jadi ada lima potong, bagian lengan dua, dua kaki dari lutut ke bawah dan bagian dada," ungkap Akmal.

Sempat Titip Anak

Ketua RT Yoyo mengungkap Tarsum sempat menitipkan anak keduanya yang masih SMA ke RT dan tetangga. Alasannya, pelaku akan merantau ke Kalimantan.

"Pelaku sempat menitipkan anak, katanya mau merantau ke Kalimantan. Pangdidikeun budak (tolong didik anak saya)," jelasnya.

Informasi yang Yoyo terima, Tarsum mengeksekusi istrinya di jalan saat korban hendak berangkat pengajian ke masjid. Tarsum diduga memukul korban menggunakan kayu balok hingga kemudian memutilasi jasad istrinya.

Kapolres Ciamis AKBP Akmal membenarkan adanya kejadian itu. Akmal menyebut pelaku dalam kondisi labil.

"Pada saat diamankan pelaku syok juga kejiwaannya reaktif atau labil," kata AKBP Akmal.

Halaman 2 dari 2
(knv/fas)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads