Derita Warga Cipayung Depok 5 Bulan Kebanjiran: Badan Gatal, Ternak Mati

Derita Warga Cipayung Depok 5 Bulan Kebanjiran: Badan Gatal, Ternak Mati

Rachma Syifa Faiza Rachel - detikNews
Sabtu, 04 Mei 2024 16:57 WIB
Salah satu warga terdampak banjir, Hasanah (63)
Salah satu warga terdampak banjir, Hasanah (63) (Rachma/detikcom)
Depok -

Banjir yang merendam jalan penghubung Pasir Putih Sawangan dan Bulak Barat Cipayung, Depok, belum kunjung surut sejak 5 bulan lalu. Akibatnya, jika permukaan air naik, warga terkena air Kali Pasanggrahan yang bercampur dengan sampah dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung.

"Kalau hujan deras, air naik sampai pintu dapur ini. Badan gatal-gatal kena air campur sampah," ujar salah satu warga bernama Hasanah (63), saat ditemui detikcom di RT 03 RW 04, Kelurahan Pasir Putih, Depok, Jawa Barat, Sabtu (4/5/2024).

Hasanah mengatakan, jika hujan turun, ketinggian air dapat mencapai 1,5 meter dari permukaan tanah rumahnya. Banjir merendam dapur dan kamar tidurnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bukan April lalu, sekitar pukul 02.00 WIB, banjir tiba-tiba masuk ke dapur ini. Air di dapur mencapai pinggang orang dewasa. Semua barang pada kelelep dan hanyut," kata Hasanah.

Menurutnya, banjir awalnya terjadi di RT 03 RW 04, kemudian surut. Namun, sejak akhir 2023, banjir tidak pernah lagi surut sampai saat ini.

ADVERTISEMENT

Hasanah menduga penyebab meluapnya air Kali Pasanggrahan adalah penyempitan bantaran sungai akibat longsoran sampah dari TPA Cipayung.

"Penyebabnya ya itu sampah. Air nggak jalan, jadi makan tanah warga. Dari depan ke belakang sana semuanya kena banjir. Kalau hujan, saya nangis-nangis ngangkutin kompor dan perabotan ke atas," ucap Hasanah.

Hasanah menyebut dulu belakang rumahnya adalah tanah milik warga sekitar dan masih jauh dari Kali Pasanggrahan. Kini, persis belakang rumahnya sudah menggenang air banjir yang menyatu dengan Kali Pasanggrahan.

"Kalau air naik, pintu dapur ini kelelep, perabotan pada hanyut. Bebek dan ayam pada mati. Pakaian-pakaian pada saya buang karena kena air banjir," katanya.

Banjir juga merendam sumur Hasanah. Akibatnya, setelah banjir, sumur tersebut tak lagi bisa dipakai.

"Sumur itu kan di situ. Kalau banjir, ya ikut kerendam. Jadi airnya tidak bisa dipakai. Mandi di rumah anak karena air kotor tidak bisa dipakai nyuci atau masak," ujar Hasanah.

Hingga saat ini, Hasanah mengaku belum menerima bantuan dari pihak-pihak terkait. Dia mengaku belum mendengar ada janji ganti rugi dari pemerintah untuk dirinya.

"Belum ada bantuan sama sekali. Harapannya, semoga tidak banjir lagi, masa hujan sedikit banjir di sini. Masa selamanya kebanjiran," ucapnya.

Simak Video 'Gimana Kondisi Rumah yang Terendam Banjir Berbulan-bulan di Cipayung Depok?':

[Gambas:Video 20detik]



(zap/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads