Kisah Bhabin Aiptu Doni Jadi Driver Ojol Demi Bangun Poskamling di Payakumbuh

Kandidat Hoegeng Awards 2024

Kisah Bhabin Aiptu Doni Jadi Driver Ojol Demi Bangun Poskamling di Payakumbuh

Lisye Sri Rahayu - detikNews
Senin, 22 Apr 2024 10:35 WIB
Aiptu Doni Sandra membangun poskamling di Payakumbuh.
Aiptu Doni Sandra di Sumbar (Foto: dok. Istimewa)
Jakarta -

Bhabinkamtibmas Aiptu Doni Sandra membangun poskamling dan pos ronda di Parik Muko Aie, Kecamatan Latina, Kota Payakumbuh, Sumatera Barat (Sumbar) menggunakan dana pribadinya. Pos itu dibangun karena maraknya maling ternak hingga peredaran narkoba di kalangan remaja.

Atas aksinya itu, Aiptu Doni diusulkan untuk Hoegeng Awards 2024 oleh warga setempat Kuswati Winingsih dan Eni Erawati. Berikut testimoninya:

Pak Doni itu Bhabin yang sangat dekat dengan masyarakat, beliau tidak segan-segan membantu masyarakat yang membutuhkan bantuan. Sangat cepat tanggap dengan kejadian yang terjadi di kelurahan kami. Beliau juga dekat dengan anak-anak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahkan beliau dengan ikhlas memprakarsai membangun pos ronda dengan cara ojek online untuk mengumpulkan dana membeli bahan untuk membangun pos ronda tersebut. Dengan cara beliau tersebut akhirnya menyentuh hati warga dan perantau untuk bersama-sama menyumbang agar pos ronda yang cantik itu bisa berdiri. Karena kerja keras beliau pos ronda tersebut diresmikan oleh Kapolres dan Wali Kota Payakumbuh sebagai apresiasi atas kerja keras dan keikhlasan beliau.

detikcom kemudian menghubungi Kuswati untuk menggali informasi lebih lanjut. Kuswati menyebut ketika Aiptu ditugaskan menjadi Bhabinkamtibmas di Parik Muko Aie, daerah itu belum memiliki poskamling.

ADVERTISEMENT

"Jadi kan di kampung kami ini belum ada Poskamling, beliau punya inisiatif bikinnya di perbatasan dengan kelurahan tetangga. Beliau duluan yang mulai, beliau jadi ojek online hasilnya beliau belikan untuk bahan," kata Kuswati kepada detikcom.

Sebelum adanya poskamling itu, kata Kuswati, hasil ternak hingga pertanian warga banyak yang dicuri. Warga kemudian mengeluhkan hal itu ke Aiptu Doni.

"Namanya hasil pertanian kadang dicuri, cabai mahal kan, dicuri pun bukan buahnya doang sampai ke akar-akarnya dicabutin, biar cepat dapat kayaknya terus dimasukin karung semua kan. Namanya hidup susah kayak ginilah, apa yang bisa diembat (dicuri), diembat orang," tutur dia.

Dihubungi terpisah, Ketua PKK Parik Muko Aie Eni Herawati menyebut Aiptu Doni membuat poskamling itu juga untuk mencegah peredaran narkoba di kalangan remaja. Menurutnya, daerah itu rawan peredaran narkoba.

"Ada dulu warga yang kehilangan ternak, kehilangan ayam, juga itu untuk mengatasi narkoba. Kalau Payakumbuh kan rawan narkoba, di Kelurahan Parik Mujo Aie ini nggak banyak, cuma takutnya nanti anak-anak di sini banyak generasi muda, dan persimpangan jalan, (narkoba) masuk banyak di perbatasan kabupaten," kata Eni dihubungi terpisah.

Eni mengatakan selain menggunakan gaji, Aiptu Doni juga membangun poskamling itu dengan uang hasil ojek online. Doni disebut akan ngojek online selepas dinas.

"Itu pagi dia dinas dulu, nanti malam dia ngojek sambil patroli, pakai jaket, terus ngojek. Jadi uang ngojek itu dia kumpul untuk bangun pos ronda," kata Eni.

Aiptu Doni Sandra membangun poskamling di Payakumbuh.Aiptu Doni Sandra membangun poskamling di Payakumbuh. Foto: dok. Istimewa

Salah satu poskamling yang dibangun Aiptu Doni itu berada di pinggir sawah dan sungai. Biasanya, warga setempat yang mayoritas para petani akan menggunakan poskamling itu sebagai tempat salat dan makan siang.

"Kami pun sore sering ke sana duduk-duduk, tempatnya kan tepi sungai, jadi ibu-ibu yang dari sawah senang ke situ bisa buat salat, makan," sebutnya.

Eni menambahkan bahwa Aiptu Doni selalu sigap jika dibutuhkan warga. Salah satunya ketika ada para remaja yang nongkrong hingga tengah malam.

"Kami kan mengadukan pemuda yang nakal yang berisik di rumah warga, laporan warga ke kami selalu masuk, jadi kami telepon Pak Doni 'tolonglah Pak Doni amankanlah anak-anak ini takutnya orang ini ngisap lem ataupun sabu', Pak Doni datang langsung ke sana jam setengah 12 malam, nah anak-anak itu nggak ngumpul lagi," sebut dia.

Lebih lanjut, Eni mengatakan warga sangat dekat dengan Aiptu Doni. Walaupun, kata dia, Doni baru setahun menjadi Bhabin di Parik Muko Aie.

"Baru setahun tapi kayak udah lama, kemarin mau dipindah katanya sama Bu Kapolres kan, tunggu dululah kata kami sama Pak Doni, 'Tunggu dululah Pak Doni, selesaikanlah program bapak di sini dulu' 'Maunya sih, Bu' katanya," ucap Eni.

Cerita Aiptu Doni Bangun Poskamling

Aiptu Doni menjadi Bhabinkamtibmas di Parik Muko Aie sejak November 2022. Beberapa bulan menjalankan tugasnya itu, Doni kerap kali mendapatkan laporan dari warga yang kehilangan ternak dan hasil pertaniannya.

"Itu marak sekali terjadi pencurian hasil perkebunan dan pencurian ternak. Kemudian saya minta pendapat kepada para tokoh pemuda, agama, tokoh kampung, kita sepakati untuk membangun poskamling," kata Doni kepada detikcom.

Aiptu Doni Saputra bangun poskamling di Payakumbuh, Sumatera Barat.Aiptu Doni Saputra bangun poskamling di Payakumbuh, Sumatera Barat. Foto: dok. Istimewa

Ketika hendak membangun poskamling itu, Doni terkendala dengan dana. Sebab, kata dia, penduduk di daerah binaannya mayoritas petani sehingga dia tidak ingin membebankan biaya pembangun ke warga.

"Kemudian saya mencoba menyusun, kami kan dibekali dana operasional Bhabinkamtibmas setiap bulan Rp 1.365.000, kemudian saya inisiasi dan saya rangkul beberapa toko bangunan dan toko bahan kayu, saya sampaikan bisa nggak bantu saya, jadi saya utang beberapa bahan kayu yang total seluruhnya mencapai Rp 30 juta setelah bangunan selesai," ujar Doni.

Doni menyebut warga setempat juga membantu secara swadaya untuk pembangunan poskamling itu. Doni mengaku sempat menolak bantuan dari pengusaha hingga calon legislatif.

"Kalau saya sampaikan seluruhnya dari saya mungkin terkesan sombong, ada dari warga patungan, modal iyuran Rp 5 ribu, Rp 10 ribu itu saya terima. Di Kota Payakumbuh ini kan kita dicanangkan sebagai kota anti-pungli, dengan dasar itu waktu saya di Binmas saya menjadi personel yang terlibat dalam operasi anti-pungli, bukan berarti pengusaha tidak mau bantu, banyak yang mau membantu saya tapi saya tolak secara halus ini biar menjadi tugas kami, nanti kalau bapak bantu saya ditanya oleh pimpinan jadinya pungli," tutur Doni.

Selama lebih dari satu tahun menjadi Bhabinkamtibmas, Doni mengaku tidak pernah mengambil dana operasionalnya sebagai Bhabin. Semua uang itu dihibahkan untuk pembangunan 1 poskamling dan 2 pos ronda.

Doni menyebut total pembangunan 1 poskamling ukuran 4x5 meter bangunan dua tingkat menghabiskan lebih dari Rp 30 juta. Pembangunan dimulai pada Juli 2023 dan diresmikan pada Oktober 2023 oleh Kapolres Payakumbuh AKBP Wahyuni Sri Lestari dan Pj Wali Kota Payakumbuh, Jasman.

Sementara, 2 pos ronda ukuran 3x4 yang saat ini masih dalam proses pembangunan telah menghabiskan dana Rp 6 juta. Biaya pembangunan ini dari biaya pribadi Doni dan dibantu oleh masyarakat setempat.

"Yang poskamling 100 persen lunas, 2 pos ronda ini masih utang. Ada sumbangan dari keluarga mantan dosen saya, kemudian mereka menyumbangkan dari 3 keluarga anak ibu itu masing-masing Rp 1 juta lebih, terkumpul Rp 4 juta, jadi kemudian saya jadikan untuk beli bahan pos ronda 2 lagi," kata dia.

Untuk melunasi utang di toko bangunan, Doni juga melakukan pekerjaan sampingan sebagai ojek online. Semua hasil dari ngojek dibayarkan Doni secara penuh untuk pembangunan.

"Saya sejak tahun 2018 memang terdaftar sebagai ojek online aktif, dengan pos ronda itu saya tetap berusaha mengupayakan membantu masyarakat, karena tidak mungkin saya membebani masyarakat yang kehidupannya sudah sulit," ucap Doni.

Doni menyebut lokasi poskamling ini dulunya menjadi tempat transaksi narkoba dan rawan pencurian. Namun, setelah poskamling ini berdiri, angka kriminalitas disebut berkurang signifikan. Poskamling ini juga menjadi tempat musyawarah dan pertemuan masyarakat.

"Jembatan di dekat poskamling yang saya bangun itu sebelumnya adalah tempat transaksinya narkoba, alhamdulillah saat ini nihil 100 persen. Alhamdulillah sangat signifikan turunnya tindakan kriminalitas, kemudian jaringan narkoba yang awalnya di situ marak, alhamdulillah sampai detik ini kondusif," sebut dia.

Dua pos ronda lainnya berada di dua titik yang berbeda. Salah satunya di daerah perbatasan dengan Kabupaten Lima Puluh Kota. Di lokasi itu, kata Doni, rawan konflik hingga pintu masuk peredaran narkoba ke Kecamatan Latina.

"Di wilayah kami perbatasan, yang awalnya sering terjadi konflik sosial perselisihan antara masyarakat kota dengan kabupaten, saya berupaya merangkul kedua tokoh masyarakat wilayah tersebut menjadi satu, alhamdulillah persoalan kecil di tengah masyarakat tersebut bisa diatasi dengan baik, sehingga tidak ada lagi perselisihan," kata dia.

Doni sengaja membangun 1 poskamling dan 2 pos ronda. Menurutnya, poskamling dan pos ronda dibedakan berdasarkan fungsinya.

"Saya sampaikan kepada masyarakat untuk mengedukasi pos ronda dan poskamling itu berbeda, poskamling ada susunan organisasi, teredia payung, sepatu boot, tongkat pentungan, jam dinding, alarm tradisional, ada kakus. Beda dengan pos ronda hanya tempat bernaung, singgah kemudian ngobrol sebentar untuk memantau situasi kemudian ditinggal," sebut dia.

Tangani Kasus Maling Ternak dan Hasil Pertanian

Doni juga memiliki cara tersendiri untuk mengatasi kasus pencurian di wilayah binaannya. Doni memilih pendekatan melalui mediasi dan restoratif justice.

"Ada beberapa pelaku tersebut kami tangkap, tapi karena ada hubungan kekerabatan kemudian kita lakukan restoratif justice, mereka mengembalikan hasil curian kemudian mengakui kesalahan dan minta maaf, sampai saat ini para pelaku tetap kami rahasiakan, tetap bergabung menjadi satu keluarga di kampung itu," kata Doni.

Bukan tanpa sebab Doni merahasiakan pelaku pencurian itu. Doni tak ingin pelaku dikucilkan. Menurutnya, pada pelaku itu harus diberikan kesempatan untuk memperbaiki diri.

"Kami simpan rahasianya mereka, pelaku tidak kami sampaikan supaya tidak terjadi perselisihan dalam masyarakat. Jadi hubungan saya dengan masyarakat baik, dengan pelaku baik, pelaku dan orang pemilik lahan pun baik, jadi saya merangkul mereka seperti itu, sampai detik ini orang tidak pernah tahu siapa pelakunya," sebut dia.

Atas aksinya membangun poskamling itu, Aiptu Doni mendapatkan penghargaan dari Kapolres Payakumbuh dan Wali Kota Payakumbuh tahun 2023.

Simak juga 'Road To Hoegeng Awards 2024':

[Gambas:Video 20detik]



(lir/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads