Jakarta - Isu Dewan Revolusi yang sebelumnya dibantah ternyata memang benar adanya. Pemerintahan SBY pun tidak akan segan-segan menangkap mereka yang terlibat Dewan Revolusi jika keberadaannya nyata-nyata melakukan tindakan untuk menggulingkan pemerintahan yang sah."Presiden sangat terbuka dengan kritikan. Namun jika kritikan yang ditujukan Dewan Revolusi sudah nyata-nyata melakukan tindakan inskonstitusional untuk menjatuhkan pemerintahan yang sah, itu makar. Jelas kalau makar itu harus ditangkap," kata juru bicara Presiden SBY, Andi Mallarangeng, saat dihubungi
detikcom di Jakarta, Rabu (17/1/2006) pukul 09.00 WIB.Andi mengatakan, selama ini SBY bersedia berkomunikasi dengan para purnawirawan TNI untuk memberikan kritikan dan saran kepada pemerintahannya. "SBY sangat menghormati sekali segala kritikan dan saran, terlebih lagi yang berasal dari para senior-seniornya," katanya.Hendaknya, kata Andi, dengan sikap keterbukaan SBY itu, pihak-pihak yang "berseberangan" bisa menyampaikan kepada presiden secara langsung. "SBY akan menerima masukan itu secara terbuka," cetusnya.Andi mengatakan, SBY terpillih menjadi presiden melalui pemilihan langsung oleh rakyat. Seharusnya semua pihak bisa menghormati keputusan rakyat itu. "Jadi tidak perlu ditempuh melalui cara-cara inskonstitusional," pinta Andi.Andi mengaku belum tahu apakah pesan yang disampaikan oleh para purnawirawan melalui Menko Polhukam Widodo AS dan KaBIN Syamsir Siregar pada Selasa kemarin sudah disampaikan kepada SBY. "Saya tidak ikut dalam pertemuan itu. Saya pun belum tahu apakah Pak Widodo sudah bertemu presiden," tegasnya.
(mar/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini