Imbauan agar Duduk Bersama Tuntaskan Polemik Patung Dewi Kencana

Imbauan agar Duduk Bersama Tuntaskan Polemik Patung Dewi Kencana

Muchamad Sholihin - detikNews
Rabu, 24 Apr 2024 21:39 WIB
Patung Dewi Kencana di Pakis Hilss Puncak, Bogor yang ditolak warga.
Patung Dewi Kencana di Pakis Hills Puncak, Bogor, yang ditolak warga. (M Sholihin/detikcom)
Bogor -

Keberadaan Patung Dewi Kencana di Puncak, Bogor, memicu penolakan dari warga. Pemerintah mengimbau agar polemik itu dituntaskan lewat musyawarah.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor berharap polemik patung Dewi Kencana di Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, dicarikan solusi dengan duduk bersama antara warga dan pengelola kawasan. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bogor memahami munculnya polemik tersebut.

"Mungkin kita juga harus sama-sama memahami karena itu adanya di daerah Puncak yang di sana banyak para santri, yang mungkin agak keberatan karena yang bersifat patung atau mungkin berhala," kata Sekretaris Disparbud Kabupaten Bogor, Budi CW, kepada wartawan di Cibinong, Selasa (23/4/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi di sisi lain kita juga tidak bisa mengunci diri seperti itu. Karena kita memang bukan negara Islam, bukan yang berdasarkan agama. Tapi kita memang sebuah negara yang heterogen," lanjutnya.

Patung Dewi Kencana di Pakis Hilss Puncak, Bogor yang ditolak warga.Patung Dewi Kencana di Pakis Hills Puncak, Bogor, yang ditolak warga. (M Sholihin/detikcom)

Budi mengatakan masyarakat harus memahami secara keseluruhan keberadaan patung tersebut. Bisa jadi, katanya, patung dibuat untuk keperluan seni atau kebutuhan komersial wisata.

ADVERTISEMENT

Budi mengimbau agar tak ada hal-hal yang bersifat kekerasan terkait polemik itu dan berharap permasalahan dibicarakan baik-baik.

Pemkab Siap Mediasi

Pemkab Bogor siap memfasilitasi mediasi antara warga dan pihak pengelola terkait polemik patung Dewi Kencana. Namun keputusannya nanti tetap diserahkan kepada pihak-pihak terkait.

"Pemerintah Kabupaten Bogor siap memfasilitasi untuk mencari solusi bersama terkait hal tersebut. Keputusannya nanti diserahkan kepada pihak-pihak terkait," kata Kabid Daya Tarik Pariwisata Disparbud Kabupaten Bogor Yuliana Idrus saat dihubungi, Rabu (24/4).

Informasi terbaru yang diterimanya, pihak-pihak terkait masih mencari solusi bersama terkait permasalahan tersebut. Pertemuan juga telah dilakukan.

Lihat juga Video 'Viral Patung RA Kartini di Jepara Patah':

[Gambas:Video 20detik]

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Mediasi Ulang Pekan Depan

Pihak pengelola wisata di Puncak, Bogor, Jawa Barat menyebut tidak akan membongkar patung Dewi Kencana. Pihaknya menyatakan masih menunggu hasil pertemuan dengan ulama dan MUI pekan depan.

"Sementara seperti itu dulu, nggak dibongkar. Iya, nanti ada pertemuan kembali dengan ulama, MUI, dan tokoh lainnya. Mungkin dari pertemuan itu akan ada kesepakatan, akan seperti apa, nanti diberi tahu. Pertemuannya pekan depan insyaallah hari Selasa," kata Jatnika, Rabu (24/4).

Jatnika mengatakan pertemuan dengan ulama, pihak pemerintah, tokoh masyarakat, dan kepemudaan sudah sempat dilakukan. Hal itu dilakukan untuk mengklarifikasi keberadaan patung Dewi Kencana.

Filosofi Patung Dewi Kencana

Jatnika menyebutkan patung Dewi Kencana dinamai oleh pemilik lokasi wisata yang dikaitkan dengan keindahan kawasan Puncak. Patung itu memegang pucuk daun teh di tangan kiri dan kendi air di tangan kanan.

Patung Dewi Kencana di Puncak BogorPatung Dewi Kencana di Puncak, Bogor (Foto: dok. Istimewa)

"Jadi kebetulan owner ini yang menciptakan nama patung itu. Jadi tidak ada hubungannya apalagi dikaitkan dengan Dewi Kencana Ungu, dengan Majapahit, itu tidak ada hubungannya dengan sejarah mana pun. Ini hanya kreasi dari owner, tidak adalah ya," kata Jatnika.

Jatnika menyebutkan patung itu memiliki filosofi tentang keindahan dan kesuburan kawasan Puncak, Bogor.

"Karena kita berada di kawasan Gunung Mas, itu nama kencana itu tidak lain dari kata emas. Apalagi Dewi Kencana ini difilosofikan memegang pucuk teh di tangan kiri, jadi filosofinya kita mengagungkan keindahan alam Puncak dengan hamparan begitu indahnya kebun teh ini," kata Jatnika.

"Dan tangan kanan memegang kendali air itu filosofinya bahwa kesuburan digunakan ini gemar ripahnya dengan air itu," sambungnya.

Lihat juga Video 'Viral Patung RA Kartini di Jepara Patah':

[Gambas:Video 20detik]

Halaman 2 dari 2
(jbr/aud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads