Iptu Hotma Gerakkan Ekonomi Warga Panongan Tangerang Lewat Bertani-Ternak

Kandidat Hoegeng Awards 2024

Iptu Hotma Gerakkan Ekonomi Warga Panongan Tangerang Lewat Bertani-Ternak

Arief Ikhsanudin - detikNews
Rabu, 24 Apr 2024 10:14 WIB
Kapolsek Panongan, Polresta Tangerang, Iptu Hotma Patuang Anggari Manurung
Iptu Hotma (Foto: dok.istimewa)
Jakarta -

Kapolsek Panongan, Polresta Tangerang, Iptu Hotma Patuang Anggari Manurung, memberdayakan para duda yang ditinggal istrinya di Desa Ranca Iyuh. Iptu Hotma Manurung menggagas Kelompok Tani dan Ternak Yudistira untuk menggerakkan ekonomi para duda tersebut.

Karena kepeduliannya terhadap masyarakat, Iptu Hotma Manurung diusulkan sebagai kandidat dari Hoegeng Awards 2024 oleh Romo Felix Supranto. Romo Felix merupakan Ketua Pastur Gereja Katolik St Odelia Citra Raya. Berikut testimoni yang ditulis oleh Romo Felix:

Salah satunya program yang beliau gagas adalah 'Kelompok Binaan Petani dan Peternak Yudistira'. Kelompok ini dibentuk di akhir tahun 2022 pada saat beliau menjabat awal sebagai Kapolsek Panongan, melihat angka pengangguran dan kemiskinan di Kecamatan Panongan sangat tinggi khususnya di Desa Ranca Iyuh. Ada masyarakat yang memiliki lahan tapi tidak memiliki modal untuk usaha. Melihat hal itu Kapolsek Panongan mengambil inisiatif untuk melibatkan tokoh-tokoh agama yang ada di Kecamatan Panongan membuat suatu program yang bermanfaat untuk masyarakat .

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kelompok ini pun terbentuk dari para warga warga yang didatakan oleh para tokoh agama khususnya para bapak-bapak yang sebagian berstatus duda yang ditinggal oleh para istrinya dan tidak memiliki pekerjaan atau mata pencaharian untuk kelangsungan hidupnya. Terbentuklah Kelompok Binaan Petani dan Peternak Yudistira.

detikcom menghubungi Romo Felix untuk mendengar cerita tentang Iptu Hotma. Romo Felix mengatakan dia menjadi salah satu tokoh agama yang berkomunikasi dengan Iptu Hotma.

ADVERTISEMENT

"Kita sama-sama membangun pertanian, waktu itu mereka punya lahan mati. Karena mereka terlalu miskin juga ditinggalkan oleh para istri karena tak bisa bekerja," katanya.

Kapolsek Panongan, Polresta Tangerang, Iptu Hotma Patuang Anggari ManurungKapolsek Panongan, Polresta Tangerang, Iptu Hotma Patuang Anggari Manurung Foto: dok.istimewa

Pada akhir tahun 2022, Iptu Hotma dibantu oleh tokoh agama setempat membentuk kelompok tani dan ternak itu. Kelompok tani yang mayoritas duda itu diberi benih, pupuk, dan indukan ternak.

"Mulai memberi pengarahan, beli pupuk, benih dan sebagainya. Akhirnya mereka berkembang di bidang pertanian. Setelah itu, ditambah lagi akhirnya bisa dengan peternakan sapi dan domba. Kini semakin berkembang, 40 lebih kambingnya," katanya.

Menurut Felix, tindakan yang dilakukan oleh Iptu Hotma mengembalikan semangat hidup duda yang hancur usai ditinggal istri. Dengan adanya penghasilan tetap dari pertanian dan peternakan, mereka kembali semangat hidup.

"Di sini, pandangan perkawinan agak beda, suami kalau ada duit dikawin, kalau tak ada ditinggal. Mereka akhirnya frustrasi, akhirnya kita bisa buat mereka semangat untuk hidup," katanya.

Kemapanan Ekonomi untuk Jaga Kerukunan

detikcom menghubungi Iptu Hotma Manurung untuk menggali cerita. Iptu Hotma menjadi Kapolsek Panongan pada 2022. Pada November 2022, atau dua bulan usai dilantik, dia melihat masalah di Desa Ranca Iyuh, Panongan, Kabupaten Tangerang.

"Kebetulan kita mapping wilayah pada saat pertama kali bertugas. Kita lihat angka pengangguran sangat tinggi di salah satu desa di Ranca Iyuh, Panongan. Kita lihat mayoritas di situ banyak bapak-bapak yang status duda ditinggal istrinya," katanya.

Menurut Iptu Hotma, masalah ekonomi ini perlu diselesaikan. Baginya, masalah ekonomi akan menimbulkan ketidakrukunan di masyarakat.

"Betul. Kalau dari kerukunan, itu ekonomi pertama, dan kemauan membantu sesama tanpa pandang membeda-bedakan yang lain," katanya.

Langkah pertama yang diambil adalah berkomunikasi dengan tokoh-tokoh agama setempat. Iptu Hotma meminta daftar warga, khususnya duda, yang terkendala ekonomi namun bisa bekerja.

"Kita kumpulkan, kita bina dengan lahan tidur yang ada di Ranca Iyuh tersebut. Lahan tidur dulunya milik mereka yang dijual ke orang lain, tapi tidak diolah (oleh pemilik baru). Atas se-izin pemilik kita pergunakan untuk dikelola," katanya.

Kapolsek Panongan, Polresta Tangerang, Iptu Hotma Patuang Anggari ManurungKapolsek Panongan, Polresta Tangerang, Iptu Hotma Patuang Anggari Manurung Foto: dok.istimewa

Pada Januari 2023, Kelompok Tani dan Ternak Yudistira pun terbentuk. Lulusan Akpol 2016 ini memberikan bibit, pupuk, hingga ternak untuk dikembangkan masyarakat.

"Setelah kita data, kita buat kelompok petani Yudistira. Itu diambil dari nama keluarga asuh saya di Akademi Kepolisian dulu. Kita buat, kita manfaatkan, kita tak berikan uang, tapi berikan bibit, pupuk, peralatan ternak, dan peralatan tani. Seperti itu, dan mereka mau dan bisa," katanya.

Punya 5 Hektare Sawah 10 Sapi

Iptu Hotma telah mengumpulkan 12 orang yang tergabung dalam kelompok tani dan ternak. Menurutnya, mereka sudah memiliki kemampuan dasar untuk bertani dan berternak.

"Untuk bercocok tanam, dan merawat ternak, sudah menjadi keseharian mereka. Mayoritas mereka di sana, dan beberapa kali kita hadirkan dokter hewan untuk mengawasi hewan yang sakit," kata Hotma.

Hotma yakin kelompok tersebut akan bisa berkembang dan membangun pertanian serta peternakan. Mereka hanya perlu didorong dan diberikan semangat untuk bekerja.

"Kita galang masyarakat yang belum punya pekerjaan, khususnya para duda yang ditinggal istri. Ada beberapa orang di kelompok tani yang juga sempat bekerja, namun setelah bercerai dan ditinggal istri, jadi tidak semangat dan tidak ada tujuan hidup, kita rangkul, dan beri semangat dan motivasi," katanya.

Untuk modal awal kelompok tani, Iptu Hotma menyisihkan penghasilannya untuk membelikan bibit serta indukan ternak untuk dikembangkan.

"Awalnya saya sisihkan dari gaji saya untuk awalnya itu. Untuk dikembangkan oleh mereka, setelah berjalan, dibantu beberapa tokoh juga, dari hasil tersebut, mereka belikan sapi lain, dikembangkan lagi. Kita siapkan dua ekor sapi, dan kambing sekitar lima ekor kambing," katanya.

Setelah berjalan setahun, pertanian dan peternakan semakin berkembang. Kini mereka mengelola lahan pertanian seluas lima hektar, dan memiliki puluhan ternak.

"(Padi) sudah panen dua kali, kacang panjang, ada cabai, kemudian ternaknya itu kita bekali, awalnya sapi dan kambing, kini bertambah bibit lele. Sudah sekitar 10 ekor sapi, dan 20 ekor kambing dikembangbiakan mereka," katanya.

Kelompok tani itu pun berhasil memberikan bantuan kepada warga lain yang membutuhkan. Seperti memberi modal usaha atau memperbaiki rumah yang rusak.

"Saya intinya buat ini bukan hanya untuk kelompok tani, tapi dirasakan masyarakat luas. Masyarakat luas ikut terbantu, dari ibu-ibu yang tak ada modal usaha kios-kios atau toko kelontongan kecil, UMKM, terbantu. Dan kemudian yang belum punya rumah sedang satu keluarga mereka memiliki anak, kita bangunkan rumah dari hasil tersebut," katanya.

Kelompok tani dan peternakan Yudistira ini disebut menjadi perhatian dari berbagai kalangan. Bantuan ternak hingga alat pertanian pun datang kepada kelompok tersebut.

"Kebetulan kegiatan ini jadi perhatian beberapa pimpinan, seperti Pak Kapolres, Pak Bupati, hingga Pak Kardinal Jakarta juga hadir, kunjungan sekolah, kunjungan dari luar negeri pun sudah datang. Mereka ikut membantu, ada yang memberikan hewan ternak ikut dikembangkan, ada juga sumbangan pupuk juga," katanya.

Bagi Iptu Hotma, memberdayakan petani merupakan tugas dari kepolisian. Dia menyebut, salah satu tugas kepolisian yang sering dilupakan adalah bina masyarakat.

"Itu termasuk tugas pokok kita untuk bina masyarakat. Kan kita ada fungsi Binmas, tapi ide ini jarang dilakukan orang karena banyak yang anggap tugas pokok polisi hanya menangkap penjahat, meminimalisir tindak pidana yang ada, tapi kita abai dengan keadaan di masyarakat," katanya.

(aik/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads