Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki gunung api aktif yang banyak. Oleh karena itu, informasi terkait gunung api menjadi penting untuk diketahui dan dipahami oleh masyarakat. Termasuk terkait status gunung api yang aktif.
Terkait aktivitas gunung api di Indonesia secara rutin dipantau oleh Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Untuk informasi terkait status gunung api dilansir situs MAGMA Indonesia. Berikut informasinya:
Cara Cek Status Gunung Api di Indonesia
- Buka situs MAGMA Indonesia https://magma.vsi.esdm.go.id/
- Situs akan menampilkan peta sebaran gunung api di Indonesia
- Klik pada icon gunung api yang hendak dicek statusnya pada peta
- Atau pilih menu "Laporan Gunung Api" untuk cek aktivitas terkini.
Sebagai informasi, pada peta akan menampilkan 4 macam icon gunung api sesuai 4 tingkatan statusnya. Warna hijau artinya Level I (Normal), warna kuning artinya Level II (Waspada), warna oranye artinya Level III (Siaga), dan warna merah artinya Level IV (Awas).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
4 Tingkat Status Gunung Api di Indonesia
- Level I (Normal): Hasil pengamatan visual dan instrumental fluktuatif, tetapi tidak memperlihatkan peningkatan aktivitas yang signifikan.
- Level II (Waspada): Hasil pengamatan visual dan instrumental mulai memperlihatkan peningkatan aktivitas. Pada beberapa gunung api dapat terjadi erupsi.
- Level III (Siaga): Hasil pengamatan visual dan instrumental memperlihatkan peningkatan aktivitas yang semakin nyata atau gunung api mengalami erupsi.
- Level IV (Awas): Hasil pengamatan visual dan instrumental teramati mengalami peningkatan aktivitas yang semakin nyata atau gunung api mengalami erupsi.
Berdasarkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 15 Tahun 2011, berikut penjelasan tentang masing-masing tingkatan status aktivitas gunung api di Indonesia:
Level I (Normal)
Tidak ada perubahan aktivitas secara visual, seismik, dan kejadian vulkanik. Hal ini menunjukkan tidak ada letusan hingga kurun waktu tertentu. Berdasarkan pengamatan dari hasil visual, kegempaan dan gejala vulkanik lainnya, kegiatan gunung api tersebut tidak memperlihatkan adanya kelainan.
Level II (Waspada)
Menunjukkan mulai meningkatnya aktivitas seismik dan mulai muncul kejadian vulkanik. Pada status waspada ini mulai terlihat perubahan visual di sekitar kawah. Mulai terjadi gangguan magmatik, tektonik, atau hidrotermal, namun diperkirakan tak terjadi erupsi dalam jangka waktu tertentu.
Level III (Siaga)
Ada peningkatan seismik yang didukung dengan pemantauan vulkanik lainnya, serta terlihat jelas perubahan baik secara visual maupun perubahan aktivitas kawah. Berdasarkan analisis data observasi, kondisi itu akan diikuti dengan letusan utama. Artinya, jika peningkatan aktivitas gunung api terus berlanjut, kemungkinan erupsi besar mungkin terjadi dalam kurun dua pekan.
Level IV (Awas)
Kondisi paling memungkinkan terjadinya erupsi atau letusan. Status awas merujuk letusan utama yang dilanjutkan dengan letusan awal, diikuti semburan abu dan uap. Setelah itu akan diikuti dengan erupsi besar. Dalam kondisi ini, kemungkinan erupsi besar akan berlangsung dalam kurun 24 jam.
(wia/imk)