Manfaat Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) inisiasi BPJS Kesehatan telah dirasakan oleh banyak masyarakat Indonesia. Tak terkecuali Seorang Pendeta di Desa Manggala, Melawi, Kalimantan Barat, Albinus (37).
Albinus mengatakan kehadiran program JKN menjadi sangat vital. Pasalnya, kesehatan merupakan hal yang tidak dapat diprediksi, dan siapa saja dapat terserang penyakit kapan saja tanpa peringatan.
Albinus bercerita banyak jemaat di tempatnya mengabadi pada Pusat Pengembangan Anak (PPA) belum terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan. Akibatnya, banyak keluarga yang harus mengeluarkan dana besar, bahkan mencapai puluhan juta rupiah hanya untuk mendapatkan perawatan kesehatan yang mendesak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia juga pernah mendapatkan tindakan operasi besar yang hampir mengancam kelangsungan hidup salah satu jemaatnya jika tidak segera ditangani.
"Saya rasa untuk jadi peserta Program JKN ini sangat penting, karena memang kita tidak dapat terhindar dari penyakit dan juga kita tidak akan pernah tahu kapan dapat terserang penyakit. Kebetulan berdasarkan pengalaman, karena tidak dilindungi dengan BPJS Kesehatan pernah mengeluarkan uang untuk mendapatkan pelayanan kesehatan itu sekitar Rp 1 juta sampai Rp 40 juta. Memang untuk yang sampai Rp 40 juta itu ya karena tidak terdaftar di BPJS Kesehatan sementara sakitnya mendesak dan mengharuskan untuk dilaksanakan operasi besar ya, dan hampir lumpuh juga jika tidak ditangani dengan segera," jelas Albinus dalam keterangannya, Rabu (17/4/2024).
Melihat hal ini, Albinus aktif mempromosikan program BPJS Kesehatan di kalangan rekan-rekannya, khususnya di PPA tempat ia bertugas. Ia berharap hal ini dapat mengubah maupun menghilangkan stigma negatif yang masih melekat di kalangan masyarakat terhadap BPJS Kesehatan.
Ia juga mengajak masyarakat untuk lebih aktif mencoba langsung layanan BPJS Kesehatan, memperopleh informasi dari sumber yang tepat, dan tidak hanya menelan informasi yang didapat secara mentah-mentah.
"Saya menyampaikan dengan rekan-rekan semua stakeholder yang di Pusat Pengembangan Anak ini, bahwa kita harus mengundang BPJS Kesehatan ke sini untuk dapat memberikan sosialisasi. Hal tersebut dimaksudkan agar rekan-rekan disini semuanya paham bahwa BPJS Kesehatan itu tidak sesulit dengan yang dibayangkan di rumah. Nah memang dengan adanya BPJS Kesehatan ini, satu tahun terakhir sudah tidak banyak lagi dari cerita yang saya dapat itu bahwa warga harus membayar puluhan juta untuk berobat. Jadi secara perlahan memang rekan-rekan sudah mulai sadar akan pentingnya terjamin sebagai peserta BPJS Kesehatan dan saya harap bisa 100 persen ya," ucap Albinus.
Selain itu, Albinus berharap agar BPJS Kesehatan dapat meningkatkan kerja sama dengan setiap fasilitas kesehatan yang ada. Menurutnya, terjalinnya kerja sama yang kuat akan mempermudah masyarakat mendapatkan manfaat dari layanan kesehatan yang disediakan oleh BPJS Kesehatan.
Ia juga mendorong agar BPJS Kesehatan bersama pihak terkaitdapat menghadirkan akses kesehatan yang merata dan terjangkau sehingga dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia.
"Harapan saya sebagai pimpinan rohani dan sebagai penanggungjawab PPA, yang pertama, saya sangat menginginkan pelayanan BPJS Kesehatan ini akan terus dapat dirasakan oleh semua pihak tanpa terkecuali di seluruh Indonesia dan harapan saya bagi masyarakat juga mereka tidak hanya mendengar isu-isu negatif yang beredar di masyarakat terhadap BPJS Kesehatan baik itu terkait obat, terkait layanan tetapi mereka mencoba sendiri, mereka bertanya kepada tempat yang tepat. Kalau bukan kepada orang yang sudah paham bisa langsung datang ke BPJS. Kemudian yang terakhir, harapan saya BPJS Kesehatan dapat bekerja sama dengan seluruh Rumah Sakit sehingga di mana pun warga masyarakat berobat, di mana pun mereka memerlukan pelayanan kesehatan mereka bisa mendapatkan manfaatnya. Itu harapan utama saya," pungkas Albinus.
Simak juga 'Konfrensi Internasional ICT Ekosistem Digital BPJS Kesehatan di Apresiasi':