Perempuan berinisial TE (24) menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) karena menolak suami untuk berutang pinjaman online (pinjol). TE dikenal berprofesi sebagai guru taman kanak-kanak (TK).
"Kalau istrinya (korban) ini bekerja sebagai guru TK. Orang tuanya jualan di rumah. Kalau suaminya, saya kurang tahu kerja apa," kata Ketua RT di Kebon Baru Tebet, Taufik Hidayat, saat ditemui di lokasi, Rabu (17/4/2024).
Taufik mengaku sempat kaget karena pasangan suami istri (pasutri) itu tampak baik-baik saja saat bersilaturahmi pada hari Lebaran ke rumahnya. Dia pun tahu masalah KDRT dari adiknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Adik saya awalnya lihat di status korban di Instagram. Dia bilang 'si ini KDRT kepalanya katanya dipukul pakai remote AC'. Katanya si suami ini minta pinjam KTP istrinya buat pinjol. Tapi nggak dikasih, terus akhirnya dipukul," ujar Taufik.
Dugaan KDRT ini diketahui terjadi pada Rabu (10/4) di momen Lebaran. Taufik menyebut, saat hari pertama Lebaran, korban dan pelaku masih baik-baik saja di lingkungannya.
"Mereka juga berkunjung ke rumah saya. Silaturahmi. Saya nggak tahu itu kejadian sore apa malam. Saya baru tahu kalau si suaminya itu maksa pinjol," paparnya.
Taufik kemudian baru mendapat informasi adanya KDRT pada H+2 lebaran. Taufik mengaku tidak menerima laporan adanya kekerasan di lingkungan RT-nya.
"Cuma emang keluarga agak tertutup. Tapi yang saya tahu sudah lapor polisi, sudah ngurus surat cerai juga. Sampai sekarang si suami belum ketemu, nggak ada di rumah. Begitu kejadian, dia kabur," imbuhnya.
Istri Korban KDRT karena Tolak Pinjol
Sebelumnya, korban TE menjelaskan peristiwa itu terjadi pada Rabu (10/4) malam. Saat itu KL memaksa istrinya meminjam sejumlah uang di pinjaman online hingga terjadi percekcokan di antara mereka.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
"Saat kejadian ada ibu, istri dan anak usia 11 bulan. Kronologinya awalnya cekcok maksa mau pinjol pakai KTP saya. Saya nggak kasih. Melebar ke mana-mana sampai nggak mau Lebaran ke rumah orang tua suami karena nggak pegang uang sama sekali. Suami panik karena nggak pegang uang sama sekali dan karena nggak kasih pakai data saya," kata TE saat dihubungi, Rabu (17/4).
Saat itu cekcok berhenti sejenak. Namun, tak lama kemudian, pelaku melemparkan remote control AC ke arah kepala korban hingga bocor.
TE mengaku sudah mengalami kekerasan dalam rumah tangga sebanyak empat kali. Dia pun memutuskan melaporkan suaminya ke Polres Metro Jakarta Selatan.
"Kasus KDRT sudah sekitar empat kali selama pernikahan. Kasus sudah masuk Polres Jakarta Selatan. Melapor sendiri ke Polres naik MRT dan didampingi visum oleh polisi sampai diantar pulang dengan polisi sampai rumah," tuturnya.