Cerita Tati Balik Mudik Lebih Cepat agar Ada Jeda Sebelum Kembali Kerja

Cerita Tati Balik Mudik Lebih Cepat agar Ada Jeda Sebelum Kembali Kerja

Tina Susilawati - detikNews
Minggu, 14 Apr 2024 17:45 WIB
Tati (46), salah satu pemudik dari Cianjur pulang lebih dulu via Terminal Kampung Rambutan (Tina/detikcom)
Tati (46), salah satu pemudik dari Cianjur, pulang lebih dulu via Terminal Kampung Rambutan. (Tina/detikcom)
Jakarta -

Libur Lebaran akan berakhir Senin besok. Masyarakat di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, berbondong-bondong kembali setelah berjumpa dengan keluarga di kampung halaman.

Tati (46) merupakan salah satu pemudik yang kini kembali ke tempat ia harus mencari pundi-pundi rupiah. Ia mengaku pulang dari Cianjur lebih cepat agar mendapatkan waktu istirahat sebelum kembali menggeluti pekerjaannya.

"Karena saya kan kerjanya di kantor, jadi benah-benahnya di kantor kan masih ada waktu hari Senin, jadi saya punya istirahat hari Senin, Selasa masuk. Jadi memang harus hari ini pulangnya," ucap Tati saat ditemui di lokasi, Minggu (14/4/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tati sebenarnya mudik bersama sang anak. Namun sang anak masih berada di kampung halaman karena tak harus bekerja di hari Selasa seperti dia.

"Anak saya cutinya belakangan, jadi dia perginya belakangan nanti. Kalau saya kan emang harus kerja juga ya. Karena buat besok bisa ada jeda, nggak langsung kerja hari Selasanya," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Di perjalanan, macet tak bisa dihindarinya. Perjalanan yang seharusnya hanya membutuhkan 3 jam kini mencapai lebih dari 4 jam. Akhirnya, badan Tati pun lemas dibuatnya.

"Kalau perginya cepet, saya kan berangkat pas subuh. Mungkin cuma 3 jam-an doang. Tapi kalau hari ini macet banget tadi saya diputer lewat Jonggol. Saya berangkat jam 11.30 WIB jam segini baru sampai," katanya.

"Ya gimana ya, iya ada lelahnya karena macet sih. Kalau lancar nggak. Sekarang juga saya capek banget ini sampai meriang ini nggak enak badan," katanya.

Tati pun kini terduduk lemas di pinggiran jalan kedatangan bus Terminal Kampung Rambutan. Meski begitu, ia tetap tak menyesal serta membawa sedikit oleh-oleh dari kampung halamannya, Cianjur.

"Cuma bawa gula aren karena berat, karena di sini kan mahal. Karena kalau bawa beras saya nggak kuat berat, jadi gula aren aja," tutupnya.

(azh/azh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads