Danramil 1703-4/Aradide, Letda Inf Oktovianus Sogalrey, tewas ditembak oleh anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM). Pj Gubernur Papua Tengah, Ribka Haluk, mengenang Letda Oktovianus sebagai sosok pengayom masyarakat.
"Saya ucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada almarhum atas dedikasi dan pengabdian selama bertugas di mana laporan yang kami terima almarhum menjadi sosok pengayom bagi masyarakat di tempat tugasnya," kata Ribka dilansir Antara, Sabtu (13/4/2024).
Ribka mengatakan masyarakat Papua Tengah berduka atas kematian dari Letda Oktovianus. Kematian korban, kata Riba, menyisakan duka bukan hanya untuk keluarganya, tapi juga masyarakat yang pernah dilayani oleh Letda Oktovianus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Atas nama masyarakat dan pemerintah, saya menyampaikan rasa dukacita yang mendalam kepada keluarga dan yang ditinggalkan," jelas Ribka.
Letda Oktovianus ditemukan tewas pada Kamis (11/4) pagi di Distrik Eladide, Kabupaten Paniai, Papua Tengah. Korban meninggal karena ditembak oleh anggota OPM di lokasi.
TNI-Polri saat ini tengah melakukan pencarian terhadap pelaku penembakan terhadap korban. Sejauh ini OPM Paniai pimpinan Matias Gobay diduga sebagai dalang penembakan terhadap Letda Oktovianus.
Kapuspen TNI Mayjen TNI Nugraha Gumilar mengatakan pihaknya mengecam aksi penembakan yang dilakukan OPM kepada Letda Oktovianus. Dia menyebut perbuatan itu keji karena korban juga diparang setelah jatuh tertembak.
"Kami TNI berduka atas gugurnya prajurit TNI Letda Inf Oktovianus Sokolray Danramil 1703-04/Aradide karena diserang dan ditembak oleh gerombolan OPM secara keji. Pasca-ditembak, kemudian diparang di bagian kepala dan tangan," kata Nugraha kepada wartawan, Jumat (12/4).
TNI mengatakan perbuatan OPM itu merupakan pelanggaran HAM berat. Nugraha juga menyebut aksi itu merusak upaya perdamaian yang tengah dibangun di Papua.
"Apa yang dilakukan OPM adalah pelanggaran HAM berat," katanya.
Tonton juga Video: Pilot Susi Air: Saya Akan Dilepas Usai Papua Merdeka