Madroi merupakan salah satu warga yang bekerja musiman sebagai penjaja jasa doa di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Karet Bivak. Dia mengaku pekerjaan musiman ini dilakoninya sejak berpuluh tahun lalu.
"Dari zaman (Presiden RI ke-2) Soeharto, dari bujangan sampai punya cucu (jadi pembaca doa)," katanya kepada detikcom di TPU Bivak, Rabu (10/4/2024).
Kakek 60 tahun ini bahkan mengaku kerap dihubungi oleh peziarah untuk membacakan doa. Dia menerima pesanan melalui WhatsApp (WA).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada yang mesen, ada yang manggil ketemu di jalan. Kalau yang mesen, kalau kita ada waktu ya bisa. Dihubungi lewat nomor WA," ucap dia.
Madroi menuturkan dia berkeliling TPU Karet Bivak saat Ramadan dan Lebaran. Soal pendapatan, Kakek Madroi menyampaikan nominalnya tak tentu karena tarif yang dipasang seikhlasnya. Tapi dia pernah mendapatkan Rp 1 juta dari satu orang.
"Nggak bisa ditarget. Tergantung ahli waris yang minta. Berapa aja diterima. Seikhlasnya. Tapi kalo yang dermawan pernah ngasih saya 1 juta. Cuma jarang. Kira-kira beberapa bulan yang lalu," ungkap Madroi.
Jika tak musim ziarah makam, Madroi mengaku kerja serabutan, bahkan menganggur di rumah. "Biasanya kerjaan lain, kadang diam saja di rumah," sambungnya.
Simak juga Video: Peziarah Ramai Datangi TPU Kebun Jahe Jambi Jelang Ramadan