Kemensos Beri Bantuan Ternak Bebek untuk Ortu dari 2 Anak Disabilitas

Kemensos Beri Bantuan Ternak Bebek untuk Ortu dari 2 Anak Disabilitas

Siska Oktavia - detikNews
Sabtu, 06 Apr 2024 12:17 WIB
Kemensos beri bantuan ke ortu dengan 2 anak disabilitas
Foto: Dok. Kemensos
Jakarta -

Memiliki dua anak disabilitas serta hidup dalam keterbatasan tidak membuat Ni Negah Tini (45) dan suaminya I Ketut Suiti (46) pantang menyerah. Ia dengan tulus merawat kedua anaknya dengan penuh kasih sayang dan tidak pernah mengeluh atas keadaan yang terjadi.

Tinggal di Banjar Dinas Kebung Kauh Dusun, Desa Telaga Tawang, Kecamatan Sideman Kabupaten Karangasem, Bali, keluarga ini bersemayam di rumah sangat sederhana yang berada di perbukitan yang tanahnya adalah milik orang lain.

Ni Negah Tini memiliki dua anak penyandang disabilitas yang bernama Ni Luh Sukawati, anak pertama yang kini menginjak umur 21 tahun dan sedang menderita lumpuh folia juga epilepsy dari sejak lahir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anak ketiga mereka bernama I Komang Wisnu Angga Wiguna, masih berumur 5 tahun yang menderita lumpuh layu sejak usia dua tahun, sehingga keduanya tidak dapat beraktivitas sehari-hari tanpa bantuan orang lain.

Sedangkan anak keduanya, Ni Kadek Mei Antari hidup dengan kondisi normal dan sekarang duduk di kelas 4 sekolah dasar yang masih berumur 12 tahun.

ADVERTISEMENT

Anak bungsu, Wisnu sudah mengikuti terapi mulai usia dua tahun. Namun, karena jarak dari rumah ke Rumah Sakit Karangasem terlalu jauh dan terkendala transportasi, sudah satu tahun terakhir I Komang Wisnu Angga tidak menjalani fisioterapi.

Salah satu Pekerja Sosial Ahli Madya Ni putu Esti juga memaparkan kondisi Wisnu harus mendapatkan perawatan yang insentif.

"Padahal, fisioterapi penting bagi I Komang Wisnu," jelas Esti dalam keterangan tertulis, Sabtu (6/4/2024).

Untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari, Suiti bekerja sebagai buruh harian lepas. Kesehariannya memanjat pohon kelapa untuk mencari nira dan hanya mendapatkan upah Rp 25.000 per hari. Namun ia juga tergolong pekerja keras dan ulet.

Selain mencari nira, ia juga bekerja sebagai buruh proyek bangunan ketika ada proyek dan mendapatkan upah Rp 100.000 per hari. Namun tidak setiap hari ada proyek untuk mengerjakan bangunan. Sedangkan istrinya, Tini kesehariannya merawat dan mendampingi kedua anaknya yang mengidap disabilitas.

Kasus ini mendapat perhatian dari Kementerian Sosial. Melalui Sentra Mahatmiya Bali, tim terjun langsung untuk melakukan asesmen kebutuhan serta memberikan bantuan. Sentra Mahatmiya Bali telah berkoordinasi dengan Dinas Sosial Kabupaten Karangasem untuk mengantar terlebih dahulu untuk Sukawati menjalani fisioterapi.

"Ni Luh Sukawati sudah kami antar untuk melakukan fisioterapi. Karena menggunakan BPJS, maka pelayanan harus berjenjang dari fasilitas kesehatan pertama ," ungkap Esti.

Selain memfasilitasi untuk berobat, Kemensos juga memberikan bantuan atensi kewirausahaan berupa ternak bebek 1 kandang berukuran 4 m x 5 m beserta perlengkapannya. Kandang tersebut berisi 40 ekor bebek betina, dan 4 ekor bebek jantan serta satu sak pakan ternak sebagai modal usaha.

Bantuan ternak bebek ini dengan harapan keluarga Ni Nengah Tini bisa lebih baik ekonomi keluarganya serta lebih bersemangat dalam merawat anak-anaknya.

Bantuan ini diberikan karena latar belakang Tini dan Suiti pernah bekerja di peternakan bebek sehingga memiliki pengetahuan dasar tentang cara memelihara bebek. Selain itu lingkungan tempat tinggal mereka dekat dengan sumber air sehingga memungkingan untuk memulai usaha ternak bebek.

Bantuan pemenuhan hidup layak berupa sembako, tambahan nutrisi dan alat kebersihan diri juga tak lupa diberikan. Kemensos bersama Dinas Sosial Kabupaten Karangasem terus melakukan pendampingan selama proses terapi dan akan melakukan monitoring keberlangsungan perkembangan usaha yang mereka jalani.

(anl/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads