Salah satu warga RT 09/RW 03, Cilandak Timur, Jakarta Selatan, Susi (40), sudah tinggal selama 20 tahun lebih di rumah yang menjadi wilayah rawan banjir. Ia terpaksa tinggal di rumah itu demi menemani sang mertua yang sudah sepuh.
Susi mengatakan sejak tahun 1999, ia sudah tinggal di rumah tersebut. Ibu 2 anak itu sempat berpikir ingin pindah lantaran rumahnya yang sering terkena banjir.
"Ya mau (pindah), kalo saya ngontrak mah saya udah pindah," kata Susi kepada detikcom saat ditemui di rumahnya, Kamis (4/4/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Susi mengatakan sempat ditawarkan untuk pindah ke rumah orang tuanya di Jakarta Timur. Di lokasi tersebut, kata dia, tidak rawan banjir.
"Kalo saya mah sama ibu saya sudah disuruh pindah di rumahnya Jakarta Timur. Karena dia juga sendiri dan nggak rawan banjir (rumahnya)," sambungnya.
![]() |
Rumah yang ditinggali merupakan rumah milik mertuanya. Sehingga, ia harus mengurungkan niatnya untuk pindah dan menemani mertuanya yang sudah sepuh itu.
"Ini kan saya di sini rumah mertua. Mertua udah kakek nenek dan anak-anaknya jauh. Cuma suami saya yang terdekat. Kalau saya sama suami saya pindah, kasian nanti mertua saya sama siapa," imbuhnya.
"Cuma kan kasihan nenek sama kakek. Suami nggak bisa ninggalin. Nanti kalo ada apa-apa nenek siapa yang bantu," tambahnya.
Meski begitu, Susi berharap, pemerintah mengantisipasi banjir di daerah sekitar kali Krukut. Hal itu dengan memperdalam dan memperlebar kali tersebut.
"Harapannya sih pengennya kalinya segera dilebarin, dikeruk lagi. biar pas hujan datang nggak langsung. Masih bisa kecil (airnya) nggak terlalu tinggi," pungkasnya.
![]() |