Airlangga Tunggu Undangan MK Jadi Saksi Sidang Sengketa Pilpres 2024

Airlangga Tunggu Undangan MK Jadi Saksi Sidang Sengketa Pilpres 2024

Tiara Aliya Azzahra - detikNews
Senin, 01 Apr 2024 19:41 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bicara soal program makan siang gratis di kantornya, Senin (26/2/2024).
Airlangga Hartarto (Anisa Indraini/detikcom)
Jakarta -

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto merespons rencana pemanggilannya sebagai saksi dalam sidang sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK). Airlangga mengatakan masih menunggu panggilan tersebut.

"Kami tunggu panggilannya," kata Airlangga saat ditemui di Fairmont Hotel, Jakarta, Senin (1/4/2024).

Airlangga mengaku belum menerima surat pemanggilannya dalam sidang sengketa pilpres pada Jumat mendatang. Meski begitu, ia menantikan prosesnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya kita tunggu panggilannya. Undangannya belum ada," ujarnya.

Lantas, apakah Airlangga akan datang ke sidang jika sudah menerima undangan dari MK? Terkait hal ini, Airlangga kembali menegaskan dirinya masih menunggu undangan pemanggilan.

ADVERTISEMENT

"Ya kalau ditunggu MK kan masih ada undangannya," jelasnya.

Seperti diketahui, Airlangga menjadi satu dari empat menteri yang dipanggil Mahkamah Konstitusi ke sidang sengketa Pilpres 2024. Keempat menteri akan dimintai keterangan oleh hakim MK.

"Saudara Muhadjir Effendy Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Bapak Airlangga Hartarto Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Ibu Sri Mulyani Indrawati Menteri Keuangan, Ibu Tri Rismaharini Menteri Sosial, dan lima dari Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu," ujar Ketua MK Suhartoyo dalam persidangan di gedung MK, Senin (1/4/2024).

Dia mengatakan para pihak itu akan dipanggil pada Jumat (5/4). Dia mengatakan MK sebenarnya menolak permohonan para pemohon untuk memanggil para menteri.

Namun, dia mengatakan hakim MK menilai keterangan dari lima pihak itu penting. Dia mengatakan para pihak dalam sidang tidak dapat bertanya ke para menteri.

"Karena ini keterangan yang diminta mahkamah, maka nanti pihak-pihak tidak kami sediakan waktu untuk mengajukan pertanyaan, jadi yang melakukan pendalaman hanya para hakim," ucapnya.

(taa/dek)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads