Damkar Jelaskan Kondisi Gudang Amunisi Usai Terbakar Semalam

Dwi Rahmawati - detikNews
Minggu, 31 Mar 2024 11:47 WIB
Bogor -

Kasie Operasi Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Kota Jakarta Timur, Gatot Sulaeman, menjelaskan kondisi gudang di Gudang Munisi Daerah (Gudmurah) milik Kodam Jaya. Gatot mengatakan Gudang 6 menjadi lokasi paling parah seusai kebakaran kemarin malam itu.

Adapun di dalam Gudmurah terdapat beberapa gudang penyimpanan amunisi. Kebakaran terparah terjadi di gudang 6.

"Kalau kondisi gudang 6 sebenarnya kita datang itu sudah hampir rata ya, artinya rata tumpukannya itu di dalamnya itu tidak terlalu seperti menggunung namun ada bagian mortir yang masih tertimpa oleh robohnya tembok dan pagar bangunan sehingga di dalamnya itu masih terdapat panas yang bisa menyebabkan suatu ledakan kembali," ujar Gatot kepada wartawan di Asrama Gudmurah, Ciangsana, Kecamatan Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat, Minggu (31/4/2024).

Gatot mengatakan Damkar sudah menyatakan api padam dan pendinginan selesai pada pukul 08.15 WIB. Ia menyebutkan kondisi sudah dinyatakan aman.

"Proses pendinginan kita selesaikan tadi ditutup sekitar pukul 8.15 WIB ya kita nyatakan selesai karena memang titik api yang dari semalam tadi pagi pun sampai masih di angka 85 derajat Alhamdulillah sudah kita turunkan sampai titik aman," ujar Gatot.

Ia mengatakan pendinginan sudah berlangsung sejak pukul 01.00 WIB. Setidaknya ada 140 personel Damkar yang dikerahkan untuk memadamkan api di sana.

"Kalau dari Jakarta kita luncurkan dari Jakarta Selatan 5 unit, Jakarta Timur 8 unit, dari Kabupaten Bogor sekitar 7 unit, dari Bogor. Jadi kurang lebih semuanya 20 unit dengan personel kurang lebih 140 orang," ucapnya.

Kodam Jaya Investigasi Penyebab

Pangdam Jaya Mayjen M Hasan sebelumnya mengatakan akan melakukan investigasi penyebab kebakaran. Pihaknya tengah mendalami kondisi usai kebakaran itu.

"Untuk detailnya masih akan kita investigasi," ujar Hasan kepada wartawan di sekitar lokasi, Minggu (31/3/2024).

Disebutkan, isi gudang sendiri merupakan amunisi yang sudah kedaluwarsa dan tidak terpakai sehingga Hasan menyebut diperkirakan ledakan terjadi akibat unsur kimia pada amunisi yang bersifat labil.

"Tapi kan seperti yang saya sampaikan di awal, ini kan amunisi kedaluwarsa yang sudah afkir sehingga sudah sangat labil unsur kimianya dan zat-zat lainnya sehingga itu yang baru kita perkirakan," tuturnya.

Ia mengatakan investigasi akan dilakukan oleh pihak TNI AD. Namun investigasi baru akan mulai dilakukan setelah kondisi aman.

"Tentunya pasti akan ada investigasi dari pihak TNI AD, tapi nanti itu mungkin kita lakukan setelah situasi aman," ujarnya.




(dwr/aik)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork