Heni (53) menjadi salah satu warga yang ikut layanan hapus tato gratis di kantor Wali Kota Jakarta Pusat yang diadakan oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas). Heni mengaku awalnya mencoba membuat tato karena iseng.
"Dulu mah awalnya kecil, satu, iseng saja. Eh kayak nagih gitu, kayak candu gitu," terang Erni kepada detikcom di lokasi hapus tato gratis di kantor Wali Kota Jakarta Pusat, Selasa (26/3/2024).
Heni pun menyatakan menyesal atas perbuatannya membuat tato di tubuh. Dia mengatakan semua karena faktor pergaulan yang kurang baik saat masih remaja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nyesel sih nyesel, tapi ya dulu namanya pergaulan ya," kata Heni.
![]() |
Sejauh ini, Heni mengatakan memiliki tato di tubuhnya sebanyak tujuh buah. Tato-tato tersebut memiliki ukuran yang beragam.
"Tujuh (tato) kayaknya. Tadinya mah iseng cuma satu. Tatonya macam-macam, ada yang kecil, ada yang seukuran KTP. Nah, di belakang nih ada segede tiga kali KTP," ungkap Heni.
Kini, perlahan dia pun mulai rajin menghilangkannya lewat berbagai macam layanan hapus tato gratis, termasuk yang digelar oleh Baznas Provinsi DKI Jakarta.
Layanan hapus tato yang digelar Baznas ini tak dipungut biaya. Kegiatan ini cukup mendapatkan antusiasme dari masyarakat.
Layanan hapus tato ini digelar di kantor Walkot Jakpus pada pukul 10.00-17.00 WIB. Pada siang tadi, tercatat ada 92 orang yang mendaftar untuk menghapus tato.
(jbr/jbr)