Kabel Menjuntai Masih 'Hantui' Jakarta, Warga Mengeluh soal Bahaya

Kabel Menjuntai Masih 'Hantui' Jakarta, Warga Mengeluh soal Bahaya

Taufiq Syarifudin - detikNews
Selasa, 26 Mar 2024 15:42 WIB
Kabel menjuntai di Jakarta (Taufiq Syarifudin/detikcom)
Foto: Kabel menjuntai di Jakarta (Taufiq Syarifudin/detikcom)
Jakarta -

Kabel-kabel udara yang semrawut dan menjuntai di Jakarta dikeluhkan warga. Selain tak enak dipandang, kabel semrawut itu bisa membahayakan nyawa.

Pantauan detikcom pada Selasa (26/3/2024), kabel-kabel udara yang semrawut berada di sejumlah titik. Seperti di Jalan Gatot Subroto Jakarta Selatan, sepanjang jalan KS Tubun Jakarta Barat, hingga Jalan Cideng Barat Jakarta Pusat.

Pedagang kelapa muda di Jalan KS Tubun, Eri (48), salah satu yang khawatir dengan kabel menjuntai. Pasalnya, atap kiosnya tersentuh kabel udara yang menjuntai ke bawah. Dia takut sewaktu-waktu bisa korsleting yang menyebabkan kiosnya kebakaran.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kabel ini sudah lama menjuntai gini kena sama atap. Kita cuma takut aja kalau ada apa-apa. Amit-amit kalau misal ada korsleting terus kebakaran," ujar Eri saat ditemui detikcom.

Selama ini, kata Eri, belum ada petugas yang berupaya untuk memperbaiki posisi kabel. "Ada sekitar satu setengah tahun kayak gini," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Warga lain, Luki (30), mengungkapkan kekhawatirannya jika kabel tersebut tersangkut ke mobil yang melintas. Menurutnya kabel-kabel udara yang menjuntai hampir ke tanah itu membahayakan.

"Kita kan nggak tahu kalau nggak antisipasi kayak gimana. Apalagi ini masih musim hujan, ngeri juga kalau tiba-tiba korsleting. Bahaya kalau dibiarkan," ujar Luki.

Kabel menjuntai di Jakarta (Taufiq Syarifudin/detikcom)Foto: Kabel menjuntai di Jakarta (Taufiq Syarifudin/detikcom)

Meski begitu Luki belum pernah melihat maupun mendengar ada pengendara yang celaka akibat kabel-kabel yang menjuntai di Jalan KS Tubun. Tapi Luki sadar jika potensi bahaya tetap ada jika kesemrawutan kabel itu tidak segera ditangani.

"Kalau kecelakaan belum pernah lihat di sini. Tapi tetap saja siapa yang tahu kalau tiba-tiba ada," ucapnya.

Hal senada juga diutarakan, Wandi (52) warga Jati Baru, Cideng Barat, Jakarta Pusat. Ia mengeluh karena kiosnya juga kena juntaian kabel udara.

"Kalau takut pasti ada. Apalagi ini kabelnya sudah nyentuh kios. Ini ban-ban yang saya jual kayaknya bakal kena juga kalau kabelnya nggak dibenerin. Korsleting bahaya juga," ujar Wandi.

Wandi telah berjualan ban di sana sejak masih bujangan sampai paruh baya. Dia mengaku menyaksikan bagaimana kabel listrik semula yang masih rapi hingga menjadi tampak semrawut.

"Kemarin sih ada yang ngontrol (kabel), ini gorong-gorong kabel juga udah dibuat. Tapi belum ada kepastian kapan dirapihkan," ujar dia.

Sempat Tersangkut Bus

Di Jalan Gatot Subroto tepatnya di depan Dinas Pendidikan DKI Jakarta, juga ada kabel menjuntai. Kabel itu terlihat sanget semrawut. Bahkan kabel itu harus diikatkan ke pohon supaya posisinya tidak menjuntai ke bawah.

Di bagian sebelah barat, selain kabel diikat ke pohon, kabel juga digulung. Tapi posisi kabel masih menggantung.

Tampak ada tujuh kabel yang membentang di lokasi itu. Satu kabel di antaranya harus ditarik dan disangkutkan ke pohon agar tidak menjuntai menyentuh tanah.

Ternyata, kabel-kabel tersebut membuat celaka. Bus pariwisata sampai tersangkut hingga membuat lalu lintas tersendat.

Insiden itu terjadi pada Senin (25/3/2024) sekitar pukul 16.00 WIB. Warga bernama Tapid, menyaksikan kecelakan tersebut.

"Bus itu datang dari sisi utara, dia mau belok ke arah Pancoran. Karena posisi kabel yang udah jelek agak ke bawah gitu, nyangkut ke atap bus yang tinggi," ujar Tapid.

Ketika bus tersangkut kabel itu, Tapid yang berada di lokasi berinisiatif untuk ikut membenarkan. Lalu lintas mulai padat karena banyak kendaraan yang tertahan akibat kabel itu.

"Karena saya lihat cuma pada cuek aja. Kasian juga perjalanannya jadi terhambat," ucapnya.

Tapid bersama temannya, Gelam, menarik kabel hingga naik ke pohon untuk membetulkan posisi kabel agar tidak menghalangi jalan. Beruntung, kejadian tersebut tidak memakan korban.

"Kalau sampai putus nggak, cuma terus jadi nggak beraturan gini. Udah nggak layaklah kabelnya. Di tempat lain udah ditanam semua kabelnya, tapi di sini belum," jelasnya.

Pemprov Janji Bakal Bangun SJUT

PT Jakarta Infrastruktur Propertindo (JIP) berencana membangun Sarana Jaringan Utilitas Terpadu (SJUT) di kawasan Jakarta Timur dan Jakarta Selatan sepanjang 84,5 kilometer. Anak perusahaan PT Jakarta Propertindo itu akan mengerjakan proyek pembangunan SJUT selama dua tahun ke depan.

Pelaksana tugas (Plt) Direktur Utama PT JIP, Ivan Cahya Permana, menjelaskan bahwa proyek ini menjadi penugasan baru yang diberikan Pemprov DKI kepada untuk pembangunan SJUT di dua wilayah itu. Rinciannya, sepanjang 54,5 kilometer dikerjakan di wilayah Jakarta Selatan dan 30 kilometer di wilayah Jakarta Timur.

"Kami menunggu Kepgub yang nantinya (menugaskan) kita menyelesaikan dari 25 (kilometer) menjadi total 109 (kilometer) di dua tahun ini," kata Ivan dalam diskusi Balkoters Talk bertajuk Optimalisasi SJUT Menuju Jakarta Kota Global yang digelar di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (28/2/2024).

Lebih lanjut Ivan menjelaskan, sejauh ini pihaknya telah membangun SJUT sepanjang 24,7 kilometer. Dengan pengalaman ini, Ivan optimistis bisa memenuhi target 109 kilometer SJUT dalam 2 tahun mendatang.

SJUT sepanjang 84,5 kilometer rencananya dibangun di Jalan MT Haryono, Jalan Dr Saharjo, Jalan Duren Tiga Raya, Jalan Fatmawati Raya, Jalan Galunggung, Jalan Gatot Subroto, Jalan Iskandarsyah, Jalan Kuningan Barat, Jalan Melawai Raya, Jalan Minangkabau (B), Jalan Minangkabau (T), dan Jalan Pangeran Antasari. Kemudian, Jalan Panglima Polim, Jalan Prapanca, Jalan Prof Dr Soepomo, Jalan Rasuna Said, Jalan Raya Kalibata, Jalan Raya Ps Minggu, Jalan Sultan Agung, Jalan Warung Buncit Raya, serta Jalan Warung Jati Barat.

Selain itu, ia menyebutkan pengerjaan SJUT ini tidak akan masuk hingga perumahan lantaran biaya yang terlampau mahal. Pihaknya saat ini mengutamakan pembangunan sarana untuk berbagai kabel utilitas, gas, air, listrik, hingga lampu jalan ini di jalan utama.

(isa/dhn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads