Banjir 2 Hari di Tegal Alur Surut, Warga Keluhkan Lumpur hingga Sampah

Banjir 2 Hari di Tegal Alur Surut, Warga Keluhkan Lumpur hingga Sampah

Taufiq Syarifudin - detikNews
Senin, 25 Mar 2024 12:50 WIB
Banjir mulai surut di Tegal Alur, Jakarta Barat, Senin (25/3/2024).
Kawasan Tegal Alur Jakarta Barat mulai surut (Taufiq/detikcom)
Jakarta -

Banjir di Kawasan Tegal Alur, Jakarta Barat (Jakbar), telah surut setelah menggenang selama dua hari. Kini, warga mengeluhkan sisa lumpur dan sampah yang menumpuk.

Pantauan detikcom pada Senin (25/3/2024) Jalan Lingkungan III RT 15 RW 03, Tegal Alur, Jakarta Barat, yang pada Minggu (24/3/2024) masih banjir kini hanya menyisakan lumpur. Sejak pagi, warga sudah membersihkan halaman rumah dan jalanan yang dipenuhi lumpur.

"Kalau mulai beberes sudah sejak sore kemarin. Karena air sudah mulai surut. Pagi tadi mulai bersihkan lumpur yang ngendap aja," kata seorang warga, Heri (35), saat ditemui detikcom.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lumpur yang mengendap di jalan tampak sudah berkurang. Namun di beberapa titik masih terdapat endapan lumpur yang cukup banyak.

Lumpur masih mengendap di medan jalan yang cekung. Kondisi itu membuat lumpur sulit dibersihkan.

ADVERTISEMENT

Heri menyebut warga cukup kelelahan membersihkan lumpur. Selain lumpur, mereka harus membersihkan sampah sisa banjir.

"Lumpur ada yang sampai masuk ke dalam rumah. Belum lagi kalau jalan itu nggak ada jalan aliran air, susah buat bersihkan lumpurnya, jadi harus diangkut bukan lagi didorong-dorong," ujarnya.

Heri bercerita kalau tempat tinggalnya menjadi lokasi langganan banjir. Kawasan itu sudah sering kebanjiran sejak awal 2000-an.

Banjir mulai surut di Tegal Alur, Jakarta Barat, Senin (25/3/2024).Banjir mulai surut di Tegal Alur, Jakarta Barat, Senin (25/3/2024). (Taufiq/detikcom)

"Kita mah udah nggak kaget. Udah jadi pelanggan tetap banjir di sini mah," tegasnya.

Warga lain, Mira (59), mengatakan banjir terbesar yang pernah dialami di kawasan itu terjadi pada 2007 dan 2020. Banjir saat itu bisa sampai sekitar 1 atau 2 meter.

"Kalau yang sekarang masih mending. Nggak kayak dulu. Gara-gara itu rumah saya dibangun lebih tinggi, dinaikin sekitar 70 sentimeter," ucap Mira.

Perempuan yang telah memiliki lima cucu itu menambahkan situasi banjir saat ini lebih baik karena terbantu oleh waduk yang dibangun. Waduk atau tempat jalan air itu dibangun tepat di seberang atau sebelah barat rumah warga.

"Kalau nggak ada waduk bisa sampai tinggi banjirnya. Surutnya bisa lama juga," ujarnya.

Banjir Sejak Sabtu

Berdasarkan data BPBD DKI Jakarta, banjir melanda kawasan Tegal Alur pada Jumat (22/3) pukul 13.00 WIB. Hingga Sabtu (23/3) pagi kemarin, banjir di Tegal Alur terpantau di 8 RT dengan tinggi air 30 cm sampai 60 cm.

Banjir sejak Sabtu (23/3) pagi itu tak kunjung surut hingga tadi malam. Berdasarkan pantauan di lokasi pukul 19.00 WIB, Minggu (24/03), banjir masih tersisa di satu titik yakni di Jalan Lingkungan III RT 15 RW 03.

Banjir terjadi karena Kali Si Mongol, di dekat permukiman, meluap. Kali itu berdempetan dengan pemukiman warga, tepatnya di sebelah timur. Ketika hujan turun, Kali Si Mongol bakal meluap ditambah air yang turun dari TPU Tegal Alur.

(aik/aik)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads