Pengguna media sosial Instagram mengunggah situasi lalu lintas di Jalan RE Martadinata, Jakarta Utara (Jakut), arah Gunung Sahari yang sempat ditutup, sehingga pengendara yang hendak melewati jalan tersebut mengeluh karena perjalanannya terhambat. Dalam unggahan tersebut, sejumlah pemotor nekat melawan arah untuk mencari jalan alternatif.
Penutupan jalan tersebut terjadi pada Kamis (14/3/2024) dan terkait proyek Tol Harbour Road II. Pihak kontraktor disebut tengah test pit. Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta pun angkat bicara perihal ini, dan menyalahkan kontraktor proyek Tol Harbour Road II yakni PT Wijaya Karya (Wika), serta pemberi kerja PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP).
"Rekayasa Lalu Lintas Jalan Pekerjaan konstruksi Harbour Road II belum sampai ke tahapan penutupan Jalan RE Martadinata-Simpang Ancol Bintang Mas. Pihak Wijaya Karya selaku kontraktor pelaksana berinisiatif sendiri untuk melakukan test pit di titik jalan R.E Martadinata-Simpang Ancol Bintang Mas akses Jalan Gunung Sahari, sehingga dilakukan penutupan jalan oleh kontraktor pelaksana," kata Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo saat dihubungi, Sabtu (16/3).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Syafrin menegaskan pihaknya telah berkoordinasi dan menegur kedua perusahaan tersebut. Syafrin menuturkan keduanya dianggap lalai karena menutup jalan umum tanpa pemberitahuan dan sosialisasi dengan masyarakat.
"Telah dilakukan koordinasi dan teguran kepada pihak PT CMNP selaku pemberi kerja dan PT Wijaya Karya atas kelalaian yang dilakukan oleh pihak kontraktor pelaksana melakukan rencana test pit tanpa adanya pemberitahuan dan sosialisasi terlebih dahulu kepada masyarakat," ungkap Syafrin.
Dia menyebut hingga kini belum ada pembahasan soal rekayasa lalu lintas imbas proyek Tol Harbour II tersebut. "Untuk konstruksi Harbour Road II di segmen tersebut, kami belum melakukan pembahasan rekayasa lalu lintas bersama stakeholder terkait," sambungnya.
Syafrin menuturkan jalan telah dibuka pada Kamis, 14 Maret 2024 pukul 11.00 WIB. Dia menuturkan PT CMNP dan Wika juga diminta melakukan asistensi dengan Dishub DKI.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.