Bulan Ramadan, Perhimpunan Tionghoa Bicara Perbedaan Jadi Modal Bangsa Maju

Bulan Ramadan, Perhimpunan Tionghoa Bicara Perbedaan Jadi Modal Bangsa Maju

Azhar Bagas Ramadhan - detikNews
Sabtu, 16 Mar 2024 00:57 WIB
Wakil Ketua Umum Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI), Lexyndo Hakim (dok. ist)
Foto: Wakil Ketua Umum Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI), Lexyndo Hakim (dok. ist)
Jakarta -

Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) menyambut baik bulan Ramadan 1445 H. INTI berbicara perbedaan merupakan fondasi dan modal kemajuan sebuah bangsa dan negara.

"Indonesia yang terdiri dari ragam suku, agama, dan budaya, secara naluri tentu akan selalu memiliki perbedaan. Perbedaan adalah sebuah keniscayaan di Negara Kesatuan Republik Indonesia ini. Namun perbedaan tersebut justru bisa menjadi fondasi dan modal utama kemajuan bangsa dan negara," ujar Wakil Ketua Umum INTI, Lexyndo Hakim, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (15/3/2024).

Apalagi kata Lexyndo, mulainya bulan Ramadan antara Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU) berbeda. Lalu dia juga menyebut Hari Raya Nyepi yang turut terjadi di pembukaan Ramadan. INTI, katanya, memandang perbedaan ini merupakan keindahan dalam keberagaman.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Belum lagi Ramadan kali ini, bertepatan dengan Hari Raya Nyepi, sehingga pemerintah melalui Kementerian Agama Republik Indonesia menganjurkan untuk melaksanakan sholat tarawih pertama di rumah, sebagai simbol toleransi dan penghargaan kepada penganut kepercayaan lain. Perbedaan tersebut seakan menjadi warna yang indah jika kita lukiskan dalam canvas keberagaman dan persatuan," ujarnya.

Kemudian, Lexyndo juga mengutip salah satu hadis Nabi Muhammad SAW, "Perbedaan umatku adalah Rahmat." Perbedaan, katanya, bisa menjadi cara kita menyayangi sesama dan mengasihi satu sama lain.

ADVERTISEMENT

"Dari kegiatan resiprokal tersebut, akan tumbuh kerja sama dan kerja bersama yang produktif sehingga menghasilkan sesuatu yang positif untuk diri dan sekitar kita," ujarnya.

"Ramadan juga bukan menjadi alasan kita menjadi pasif. Ramadan justru menganjurkan kita menjadi pribadi yang aktif, baik dalam bekerja, belajar, maupun olahraga," sambungnya.

Lebih lanjut, Lexyndo mengatakan bahwa ada sebuah prinsip kepemimpinan di mana tidak mau di antara tim mereka saling bersaing, namun mau saling kolaborasi antara masing-masing individu. Karena menurutnya, keberhasilan itu bukan berarti harus mengalahkan semua orang, lalu kita jadi pemenang sendirian.

"Selain dengan semangat kebersamaan baik di dunia kerja, dan bergaul, semoga Ramadan kali ini kita dapat memastikan spiritual saving terpenuhi dengan baik dan momentum untuk terlibat aktif dalam setiap kebaikan untuk persatuan dan kemajuan bangsa Indonesia. Selamat menjalankan ibadah puasa Ramadan tahun 2024," pungkasnya.

Simak juga 'KuTips: DIY Tasbih Manik-manik, Bisa Buat Aksesoris Juga Nih!':

[Gambas:Video 20detik]



(azh/azh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads