Baleg DPR Himpun Masukan Pakar Terkait Pembahasan RPJPN 2025-2045

Erika Dyah Fitriani - detikNews
Jumat, 15 Mar 2024 22:40 WIB
Foto: Dok. DPR RI
Jakarta -

Badan Legislasi (Baleg) DPR RI menggelar Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan sejumlah pakar. Kegiatan ini bertujuan menghimpun masukan terkait pembahasan Rancangan Undang-Undang tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Tahun 2025-2045.

Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI Ledia Hanifah Amaliah menegaskan pentingnya evaluasi dari para pakar dalam menyusun RUU RPJPN.

"Ketika kita membuat rencana jangka panjang tentu evaluasi atas pembangunan yang telah berlangsung menjadi landasan yang krusial dalam merancang RPJPN," kata Ledia dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3/2024).

Dalam Rapat Kerja Baleg DPR RI di Senayan, Jakarta, pada Rabu (13/3) ini, Ledia menyoroti sejumlah hal. Salah satunya tentang peningkatan sumber daya manusia.

Ia menerangkan Indonesia mengalami bonus demografi yang berkaitan dengan salah satu sasaran utama RPJPN 2025-2045, yakni peningkatan daya saing SDM secara merata melalui pendidikan, pelatihan, pengembangan, sikap dan etos kerja, penguasaan teknologi inovasi dan kreativitas untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.

"Namun berkaca dari hasil indeks literasi digital Indonesia yang masih rendah hingga saat ini, saya merasa bonus demografi ini seperti sesuatu yang lewat begitu saja. Maka dari itu penting membuat rencana (pembangunan) dengan merujuk pada data yang ada saat ini," kata Politisi Fraksi PKS ini.

Selain itu, Ledia juga menyoroti UU Nomor 11 tahun 2019 tentang Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. UU yang telah disepakati DPR bersama pemerintah itu merancang rencana induk riset sebagai kebutuhan pembangunan Indonesia. Namun nyatanya, kata Ledia, saat ini semua lembaga riset dilebur sehingga sibuk administrasi bukannya menjalankan rencana awal.

"Ah sudahlah gak jelas. Makanya saya tanya tentang evaluasi, karena belum nyambung antara evaluasi dengan rencana pembangunan. Kita harus merencanakan sesuatu berbasis evaluasi. Agar kita tidak mengulangi kesalahan yang sama. Nauzubillah minzalik jangan sampai. Saya rasa kita perlu perbaiki agar ke depannya lebih baik," tegasnya.

Sebagai informasi, sejumlah pakar yang hadir dalam Rapat Dengar Pendapat Umum ini antara lain Prof. Bambang Brodjonegoro, Prof Fasli Jalal, dan Lukita Dinarsyah Tuwo. Para pakar menguraikan visi, misi, dan sasaran utama pencapaian Visi Indonesia Emas 2045 dalam Rancangan RPJPN 2025-2045. Adapun Visi Indonesia Emas 2045 adalah Negara Nusantara Berdaulat, Maju dan Berkelanjutan.

Visi ini nantinya akan tercermin dalam atau oleh pencapaian sasaran utama pencapaian visi tersebut. Sasaran Utama Pencapaian Visi Indonesia Emas 2045 mencakup Pendapatan per kapita setara negara maju; Kemiskinan menuju nol persen dan ketimpangan berkurang; Kepemimpinan dan pengaruh di dunia internasional meningkat; Daya saing sumber daya manusia meningkat; dan Intensitas emisi GRK menurun menuju emisi nol netto (net zero emission).




(anl/ega)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork