BNPB: Pasaman Barat-Pesisir Selatan Lebih Sering Longsor Dibanding Banjir

BNPB: Pasaman Barat-Pesisir Selatan Lebih Sering Longsor Dibanding Banjir

Azhar Bagas Ramadhan - detikNews
Kamis, 14 Mar 2024 16:34 WIB
Ilustrasi longsor (Andhika-detikcom)
Ilustrasi Longsor (Andhika/detikcom)
Jakarta -

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengungkap fakta bencana yang terjadi di wilayah Sumatera Barat. Abdul menyebutkan, di Pasaman Barat dan Pesisir Selatan, jumlah kejadian longsornya lebih sering terjadi dibanding banjir.

Hal ini diungkap Abdul berdasarkan data bencana yang terjadi pada 2014-2023 di 19 kabupaten/kota. Tercatat longsor terjadi 46 kali di Pasaman Barat, sementara banjir terjadi 5 kali. Sementara longsor di Pesisir Selatan terjadi sebanyak 12 kali, namun banjir hanya 2 kali.

"Kita lihat di sini juga biasanya kalau kita bandingkan kejadian banjir dan longsor di satu kabupaten/kota itu biasanya banjir lebih sering, tapi ada satu kabupaten/kota ya di Sumatera Barat itu Pasaman Barat yang frekuensi longsornya dan itu bisa lebih tinggi daripada kejadian banjir di kabupaten/kota yang lain, gitu," ujar Abdul di siaran YouTube BNPB Indonesia, Kamis (13/4/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian, Abdul menyebutkan Padang juga menjadi wilayah yang kerap dilanda longsor. Menurut dia, wilayah ini tentu perlu diberi perhatian lebih karena biasanya dalam satu kabupaten/kota frekuensi terjadinya banjir lebih sering dibanding longsor.

"Nah ini juga satu lagi selain ini adalah Kota Padang juga cukup tinggi, tetapi ini menjadi anomali sendiri yang kemudian tentu saja kita harus melihat lagi Pasaman Barat ini kondisi ekologinya seperti apa, kondisi topografinya seperti apa, kondisi lingkungan seperti apa, karena kalau ada data pencilan seperti ini termasuk Pesisir Selatan ya cukup tinggi frekuensi kejadian longsornya dibanding kejadian banjirnya karena kalau kita bicara hujan itu biasanya paling dominan itu banjir, hujan dikit banjir," ujarnya.

ADVERTISEMENT

"Tapi kalau ini ini bahkan kejadian banjirnya itu cuman 1/8 dari kejadian longsornya, itu bisa bayangkan kalau cuma 1/8 dari kejadian longsor itu luar biasa. Dan di Pesisir Selatan itu kejadian banjir itu cuman 1/5 dari kejadian longsornya, jadi ini yang harus kita perhatikan bahwa karena data yang kita ambil itu bukan data potensi ya, bukan data prediksi, ini data real data kejadian data kejadian yang dilaporkan data kejadian bencana yang dilaporkan, artinya ini terjadi," tambahnya.

Lebih lanjut, menurutnya, tren ini akan terus berkelanjutan. Dia menegaskan bahwa kedua wilayah itu memang daerah rawan longsor.

"Dan ketika kita punya data tren dari masa lalu, trennya akan terus seperti itu sampai di masa depan. Kecuali ada perubahan signifikan dalam lingkungan, kemudian tata ruangnya tiba-tiba diubah, dan seterusnya, yang mungkin itu tidak akan bisa dalam 10-20 tahun, ya, jadi ini harus kita perhatikan Pasaman Barat, Pesisir Selatan adalah memang daerah rawan longsor," katanya.

(azh/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads