.webp)
DPRD Surabaya mengapresiasi keputusan Pemkot Surabaya mendirikan pusat kuliner Serambi Ampel. Pendirian wisata kuliner Serambi Ampel tersebut dilakukan pada Selasa (5/3) lalu.
Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Laila Mufidah menilai langkah yang diambil Pemkot Surabaya tersebut sudah tepat dan dapat meningkat perekonomian pedagang di sekitar Wisata Religi Ampel.
"Semoga menjadi menjadi kawasan Wisata Religi Ampel lebih tertata dan sehingga bisa meningkat perekonomian pedagang," kata Laila Mufidah, dalam keterangan tertulis, Rabu (13/3/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan data Pemkot Surabaya, wisata Kuliner Serambi Ampel tersebut total ada 161 pedagang. Ratusan pedagang tersebut berasal dari tiga wilayah kecamatan yakni Kecamatan Semapir, Pabean Cantikan dan Simokerto. Tidak hanya itu, ada 89 pedagang dari tiga kecamatan tersebut juga direlokasi ke Terminal Bus di kawasan Wisata Religi Sunan Ampel.
Laila kembali menegaskan pihak sangat mengapresiasi langkah Pemkot Surabaya yang memberikan lokasi yang layak untuk para pedagang agar bisa beraktivitas di lingkungan wisata religi. Terlebih, Pemkot Surabaya memberikan sentuhan bangunan yang moderen di kawasan tersebut. Setelah sebelumnya bangunan tersebut merupakan salah satu rumah potong hewan.
"Kami sangat mengapresiasi adanya Serambi Ampel. Apalagi kiai dan ulama juga mengapresiasi," ungkap Laila.
Diketahui, Pemkot Surabaya sebelumnya meresmikan pusat kuliner Serambi Ampel itu setelah memindahkan rumah potong hewan di Banjar Sugihan, Kecamatan Tandes. Secara bertahap rumah potong tersebut akan dipindahkan dari Jalan Pengirian ke Jalan Osowilangun. Nantinya Pemkot Surabaya juga akan menjadikan wisata Ampel sebagai wisata kota tua yang terkoneksi dengan zona eropa dan zona pencinan.
(akn/ega)
