"Sampai hari ini jam 3 belum ditemukan. Kami masih proses pencarian di atas permukaan air, karena kita tak bisa melakukan penyelaman karena ombak hari ini ketinggiannya mencapai 1,5-2 meter sehingga membahayakan penyelam. Jadi kami putuskan melanjutkan pencarian di atas air, tidak bisa menyelam hari ini di sekitar LKP," kata Kepala Basarnas Jakarta Desiana Kartika Bahari kepada wartawan, Rabu (13/3/2024).
Karena tingginya gelombang, pencarian hari ini dilakukan dengan cara memantau dari atas permukaan laut. Pemantauan dilakukan di area sekitar LKP menggunakan kapal.
"Untuk pencarian di atas air, selama kapal kami bisa menjangkau tak masalah. Jadi kita hanya melihat dari atas permukaan air," terangnya.
Sebanyak 80 personel gabungan turun dalam proses pencarian WN Taiwan yang masih hilang sejak pukul 07.00 hingga 17.00 WIB. Selain memantau dari atas air, pencarian dilakukan dengan menyisir pinggiran pantai Pulau Rambut, Pulau Untung Jawa, serta Pulau Damar Besar.
"Penyisiran juga dilakukan 10 km radiusnya. Mudah-mudahan ketemu ya," ujarnya.
"Karena tantangan minggu ini cuaca ekstrem kalau info dari BMKG," sambungnya.
Polisi sebelumnya mengungkap penyebab kapal KM Parikudus terbalik di perairan Pulau Rambut, Kepulauan Seribu. Kapolres Kepulauan Seribu AKBP Jarot Sungkowo mengatakan KM Parikudus terbalik akibat ombak dan angin yang kencang.
"(Penyebab kapal terbalik) ombak dan angin," kata AKBP Jarot Sungkowo kepada wartawan, Senin (11/3).
Saat ini, sebanyak 30 penumpang, 2 anak buah kapal, 1 orang nakhoda, dan 1 orang agent berhasil dievakuasi. Para korban dievakuasi menuju RSUD terdekat.
Namun WN Taiwan bernama Shih Yi Chang dilaporkan hilang dan sampai saat ini tubuhnya belum ditemukan. (taa/isa)