Puasa pertama telah berlangsung hari ini. Berburu menu berbuka menjadi kebiasaan yang tidak bisa ditinggalkan saat momen bulan Ramadan datang.
Sejumlah daerah menjadi lokasi favorit bagi para warga berburu takjil atau menu berbuka puasa. Cerita antusias perburuan takjil hari ini tersaji mulai di Jakarta hingga Bogor.
Warga Berburu Takjil di Pasar Senen
Pengunjung Pasar Senen ramai membeli takjil untuk berbuka puasa. Pantauan detikcom pada pukul 17.30 WIB di Pasar Senen, Jakarta, Selasa (12/2/2024), pengunjung mulai berdatangan memilih menu takjil untuk berbuka puasa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di meja, terdapat beragam jenis gorengan dan makanan takjil yang dapat dipilih. Tiap pembeli telah diberikan plastik oleh penjual takjil untuk menampung makanannya.
Salah satu pengunjung Pasar Senen sekaligus pembeli takjil, Lila (20), mengatakan sengaja membeli takjil di lokasi ini. Ia bersama dua orang temannya baru saja pulang kerja.
"Iya, beli takjil untuk buka. Bareng teman ini," kata Lila di Pasar Senen.
Lila tampak memilih empat jenis takjil. Ada yang rasanya asin gurih, yaitu gorengan, dan manis seperti, pie susu. Harga empat jenis takjil itu hanya Rp 10 ribu.
"Aku beli empat aja. Cuma Rp 10 ribu," imbuhnya.
Di lokasi yang sama, Syuhada (60), merupakan penjual takjil di kawasan Pasar Senen. Ia mengatakan sudah sejak jam 6 Subuh membuka kedainya itu.
"Dari jam 6 Subuh tadi sampai jam 6 sore. Ini mau tutup," kata Syuhada.
Ia mengatakan, 30 persen dari takjil tersebut merupakan titipan dari seseorang yang meminta tolong untuk dijajakan. Sementara itu, sisanya, Syuhada beli langsung ke pusat jajanan pasar.
"Ini 30 persenlah orang nitip. Sisanya beli langsung, cash. Kadang bayarnya nanti sore, tunggu pas habis," imbuhnya.
Lebih lanjut, Syuhada menambahkan, menu lemper bakar menjadi takjil favorit pembeli. Rasanya yang gurih membuat takjil tersebut kerap habis cepat dibanding takjil lainnya.
"Ini lemper bakar, tinggal dikit kan. Banyak yang beli," pungkasnya.
Mi Glosor di Bogor Diserbu Warga Jelang Berbuka Puasa
Pusat jajanan di Jl Bangbarung, Bogor Utara, Kota Bogor, ramai dikunjungi pemburu takjil untuk menu berbuka puasa sore ini. Mi glosor menjadi salah satu makanan yang diincar pemburu takjil Jl Bangbarung.
Pantauan detikcom, Selasa (12/3/2024) sekitar pukul 16.15 WIB, beberapa lapak takjil yang berderet di sekitar Masjid Al-Rahman, Jl Bangbarung, Kota Bogor, tampak mulai ramai oleh warga. Mereka mencari makanan untuk menu berbuka puasa.
Berbagai jenis makanan dijajakan pedagang di lapaknya. Salah satu makanan khas setiap Ramadan di Bogor adalah mi glosor.
Aktivitas warga yang berdatangan ke pusat takjil Bangbarung mengakibatkan arus lalu lintas macet. Banyaknya pengendara yang berhenti untuk membeli takjil mengakibatkan arus lalu lintas terhambat.
Salah satu pembeli asal Sukaraja, Kabupaten Bogor, Khaerudin, mengatakan pusat takjil di Jl Bangbarung sering ia datangi setiap Ramadan. Ia sengaja datang bersama istrinya untuk mencari menu berbuka puasa.
"Iya, cari buat buka (puasa). Sering, setiap bulan puasa pasti ke sini, cari takjilnya pasti di sini, sambil ngabuburit," kata Khaerudin di lokasi, Selasa (12/3/2024).
Khaerudin menyebut salah satu menu berbuka yang paling dicari adalah mi glosor atau bihun. Dua jenis makanan ini jadi makanan khas di Bogor setiap datang bulan Ramadan.
"Mi glosor, alhamdulillah masih kebagian. Tadi di sana sempet kehabisan, banyak yang cari juga soalnya. Favorit ini, nggak seru kalau nggak ada mi glosornya," kata Khaerudin.
Salah satu penjual takjil di Jl Bangbarung, Enih, mengatakan mi glosor memang menjadi menu yang paling diburu warga ketika menjelang berbuka. Di lapak-lapak penjual, mi glosor jadi salah satu takjil yang paling laku.
"Kalau mi glosor pasti habis paling awal, kan yang pertama ditanyain ya mi glosor. Makanya tadi ada tanyain juga kan, langganan lama cari mi glosor sudah habis," kata Enih.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya:
Cerita Perantau Obati Kangen Keluarga dengan Berbuka di Istiqlal
Masjid Istiqlal di Jakarta Pusat mulai dipadati warga yang hendak mengikuti buka puasa bersama. Salah satu warga asal Jawa Timur, Ridwan (29), mengaku ikut bukber di Istiqlal untuk mengobati rindu buka bersama keluarganya.
Ridwan mengatakan dirinya sudah 2 tahun tak pulang kampung karena urusan pekerjaan. Dia mengaku rindu suasana berbuka puasa bersama keluarganya sehingga datang ke Istiqlal agar tak berbuka puasa sendirian.
"Saya sengaja datang ke sini. Sudah dua tahun saya nggak pulang tiap awal puasa, karena urusan pekerjaan. Sengaja ke sini, biar ngerasain buka puasa bersama," kata Ridwan di Masjid Istiqlal, Selasa (12/3/2024).
Ridwan mengatakan buka bersama di Masjid Istiqlal sedikit mengobati kerinduannya kepada keluarganya. Setelah melakukan buka bersama, dia mengaku akan mengikuti salat Magrib hingga Tarawih berjemaah di Istiqlal.
"Sedikit terobati kangen sama keluarga. Rindu buka bareng sama keluarga, sekarang di perantauan sendiri," ujarnya.
Warga perantauan lainnya, Fakhri (25), mengatakan tak bisa pulang ke Bandung, Jawa Barat. Dia pun memilih buka puasa bersama di Masjid Istiqlal agar tak berbuka sendirian di kos.
"Daripada buka puasa sendiri di kosan, mending di sini di Istiqlal bareng yang lain. Mumpung lagi libur kerja, jadi menyempatkan diri ke sini," jelasnya.
Fakhri mengatakan ini pertama kalinya mengikuti buka bersama di Masjid Istiqlal. Dia berterima kasih kepada pihak masjid yang sudah menyediakan program buka puasa bersama tersebut.
"Ini pertama kali, ternyata seru juga buka puasa di sini. Banyak orang, bisa ketemu orang baru. Semoga ke depannya bisa ikut lagi buka puasa bersama di sini," jelasnya.
Ketua Harian Badan Pengelola Masjid Istiqlal, Ismail Chawidu, mengatakan ada 4.000 takjil gratis yang akan dibagikan pada hari ini. Dia mengatakan takjil itu merupakan sumbangan dari Kedubes Arab Saudi, Pemprov DKI Jakarta, dan berbagai pihak.
"Hari pertama puasa Masjid Istiqlal menggelar buka puasa bersama bersama semua jemaah. Sesuai dengan rencana, karena hari kerja, kami menyediakan 4.000 boks nasi untuk seluruh jemaah, baik untuk laki-laki maupun perempuan," kata Ismail kepada wartawan.
"Alhamdulillah kami menerima banyak sumbangan dari masyarakat. Seperti pemerintah Saudi Arabia 1.000 boks. Dari Pemprov DKI Jakarta 500 boks setiap hari, sampai nanti selesai," sambungnya.