Gembong narkoba Murtala Ilyas melakukan transaksi sabu seberat 100 kilogram dengan jaringannya dari Malaysia. Transaksi itu dilakukan di depan masjid di Medan, Sumatera Utara.
Transaksi sabu yang dilakukan pada 13 Februari 2024 terekam CCTV masjid. Dalam rekaman CCTV yang diperoleh detikcom, terlihat awalnya kurir jaringan Malaysia tiba di parkiran masjid dengan mobil warna hitam.
Tak lama kemudian, Murtala datang dengan membawa mobil Honda HR-V warna putih. Diketahui, saat itu Murtala bersama Meri, orang kepercayaannya, tapi ia tidak turun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Murtala terlihat memakai peci turun dari mobil, sementara kurir menutupkan sarung dari kepala ke badannya. Tak lama, keduanya kemudian turun dan membuka bagasi.
Mereka kemudian memindahkan boks-boks yang berisi sabu dari mobil hitam ke mobil Honda HR-V. Sabu-sabu tersebut kemudian dibawa ke gudang yang merupakan rumah Murtala di Medan, Sumatera Utara.
Kamuflase Murtala
Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat AKBP Indrawienny Panjiyoga mengatakan Murtala memakai peci sebagai kamuflase. Transaksi juga dilakukan pada saat waktu salat Subuh.
"Sebagai kamuflase, dia memakai peci seolah-olah mau ibadah di masjid di Medan, Sumatera Utara, Jalan Gatot Subroto. Itu transaksi dilakukan Subuh," kata Panjiyoga saat dihubungi, Kamis (7/3).
Panjiyoga mengatakan barang haram yang didapat dari jaringan Murtala tersebut diturunkan dari dalam mobil di depan masjid tersebut.
"Dia (Murtala) menerima barang dari jaringannya, dari mobil hitam dipindah ke mobil HR-V putih. Di dalam mobil itu juga ada Meri (orang kepercayaan Murtala), tapi dia nggak turun," ujarnya.
Lebih lanjut Panji mengungkap alasan Murtala bertransaksi sabu di depan masjid adalah agar tidak dicurigai aparat kepolisian ataupun warga.
"Orang kan berpikir orang masuk ke masjid mau salat karena dia masuknya juga waktu Subuh-subuh, tidak ada yang curiga," katanya.