Gembong Narkoba Murtala Transaksi Sabu Langsung dengan Big Boss di Malaysia

Gembong Narkoba Murtala Transaksi Sabu Langsung dengan Big Boss di Malaysia

Wildan Noviansah - detikNews
Kamis, 07 Mar 2024 17:59 WIB
Murtala, gembong narkoba 110 kilogram sabu yang ditangkap Polres Metro Jakarta Barat.
Murtala, gembong narkoba 110 kilogram sabu yang ditangkap Polres Metro Jakarta Barat. (Wildan Noviansah/detikcom)
Jakarta -

Polisi mengungkapkan gembong narkoba Murtala Ilyas melakukan transaksi langsung dengan jaringan di Malaysia. Di Malaysia, Murtala bertemu langsung dengan 'big boss'.

"Jadi si Murtala ini transaksi langsung sama big boss di Malaysia, dia datang langsung ke sana," kata Kasatresnarkoba Polres Metro Jakarta Barat AKBP Indrawienny Panjiyoga saat dihubungi detikcom, Kamis (7/3/2024).

Di Malaysia, Murtala bertemu langsung dengan 'big boss' tersebut. Mereka menentukan kapan barang akan dikirim.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saat transaksi itu, mereka menentukan kapan barangnya mau dikirim, lewat mana, dan sebagainya," katanya.

Barang haram itu dikirim dari Malaysia lewat jalur laut. Dari Malaysia, barang tersebut kemudian dibawa ke Aceh.

ADVERTISEMENT

"Dari Aceh, dikirim sama kurirnya ke Medan dan ketemulah di depan masjid di Medan itu," katanya.

Kamuflase Murtala

Penyerahan sabu dilakukan di depan masjid di Medan, Sumatera Utara. Di sana, dia berkamuflase menggunakan peci seolah-olah hendak beribadah.

"Sebagai kamuflase, dia memakai peci seolah-olah mau ibadah di masjid di Medan, Sumatera Utara, Jalan Gatot Subroto. Itu transaksi dilakukan subuh," imbuhnya.

Panjiyoga mengatakan barang haram yang didapat dari jaringannya tersebut diturunkan dari dalam mobil di depan masjid tersebut.

"Dia (Murtala) menerima barang dari jaringannya, dari mobil hitam dipindah ke mobil HR-V putih. Di dalam mobil itu juga ada Meri (orang kepercayaan Murtala), tapi dia nggak turun," ujarnya.

Lebih lanjut, Panji mengungkap alasan Murtala bertransaksi sabu di depan masjid adalah agar tidak dicurigai aparat kepolisian ataupun warga.

"Orang kan berpikir orang masuk ke masjid mau salat karena dia masuknya juga waktu subuh-subuh, tidak ada yang curiga," katanya.

(mea/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads