Sidang Pimred Playboy Tertutup, FPI Ngamuk
Kamis, 21 Des 2006 12:51 WIB
Jakarta - Kursi ditendang-tendang dan pintu digedor-gedor oleh 50 laskar Front Pembela Islam (FPI) kala digiring petugas untuk keluar dari ruang sidang Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan.Mereka naik pitam saat mendengar ketua majelis hakim Efran Basuning memutuskan sidang yang mengagendakan pemeriksaan saksi berlangsung tertutup.Ada 3 saksi yang dihadirkan, yakni Arian Arifin Wardiman, Yadin Safruddin, dan Endang Supriyadi dari majalah Playboy. Tidak seperti pemeriksaan saksi sebelumnya, sidang kali ini tertutup karena akan memeriksa masalah terkait kesusilaan."Ini sidang tertutup karena menyangkut masalah kesusilaan. Nanti akan terbuka untuk umum pada saat putusan," kata Efran di Ruang Garuda, PN Jaksel, Jalan Ampera Raya, Jakarta Selatan, Kamis (21/12/2006)."Allahu Akbar...Allahu Akbar!" pekik laskar FPI berkali-kali.Mereka pun memaki-maki Pimred Playboy Erwin Arnada dengan kata-kata tidak sopan. Erwin yang mengenakan kemeja putih dan celana hitam tampak tenang. Demikian pula dengan majelis hakim.Melihat gelagat itu, belasan aparat pun bergerak menggiring laskar FPI keluar.Gubraaaak! Kursi-kursi pengadilan pun menjadi sasaran. Kursi itu ditendang-tendang laskar FPI sambil meninggalkan ruangan. Pintu pun digedor-gedor sesaat setelah ditutup petugas. Mereka digiring ke lobi PN Jaksel. Belasan aparat kepolisian pun berjaga-jaga."PN Jaksel ini praktek mafia peradilan dan KKN. Jika Playboy tetap terbit, kita akan demo," teriak seorang orator.Hingga pukul 12.25 WIB, massa yang terbalut pakaian warna putih, peci dan syal hijau ini masih melakukan orasi.
(aan/sss)