Bulan Ramadan 2024 segera tiba. Penetapan awal bulan Ramadan setiap tahun di seluruh dunia biasa dilakukan salah satunya dengan pemantauan hilal. Hal ini untuk menentukan awal bulan baru menurut kalender Hijriah.
Di Indonesia, pemantauan hilal biasa diselenggarakan dalam rangkaian sidang isbat. Tak hanya Indonesia, di Arab Saudi dan beberapa negara Muslim lainnya di dunia juga melakukan pemantauan hilal untuk menentukan awal bulan.
Lantas, kapan jadwal pemantauan hilal untuk menentukan awal bulan Ramadan 2024 di Arab Saudi dan negara-negara Muslim di seluruh dunia, termasuk di Indonesia? Untuk mengetahui lebih lanjut, simak informasi berikut ini:
Jadwal Pantau Hilal Arab Saudi: 10 Maret 2024
Seperti dilansir media lokal Arab Khaleej News, Kerajaan Arab Saudi akan menggelar pemantauan hilal awal bulan Ramadan pada tanggal 10 Maret 2024 petang. Tepat pada hari terakhir bulan Syaban yakni 29 Syaban, setelah matahari tenggelam.
"Kerajaan Arab Saudi juga mengumumkan bahwa tanggal resmi penampakan bulan Ramadan akan berlangsung pada hari Minggu, 10 Maret, hari terakhir bulan Syaban," demikian laporan media lokal Arab Khaleej News, Selasa (27/2/2024).
Pemantauan hilal awal bulan Ramadan 2024 di Arab Saudi akan dilakukan dengan mata telanjang maupun alat bantu. Selain itu, otoritas setempat juga akan melakukan penghitungan secara astronomis atau hisab dalam menentukan awal Ramadan 2024.
Sesuai dengan imbauan Mahkamah Agung Saudi, masyarakat yang sudah dapat melihat bulan sabit dengan mata telanjang atau teropong pada waktu yang ditentukan dapat melaporkan kesaksiannya ke pengadilan terdekat.
Jadwal Pantau Hilal Ramadan di Seluruh Dunia
Dilansir International Astronomical Center (IAC) yang berbasis di Uni Emirat Arab (UEA), sebagian besar negara Muslim di dunia akan memantau hilal awal bulan Ramadan pada tanggal 10 Maret 2024. Dan diprakirakan akan mengawali puasa Ramadan pada tanggal 11 Maret 2024.
Menurut analisis astronomi dari IAC, konjungsi pusat akan terjadi pada tanggal 10 Maret 2024, tepatnya pukul 9 pagi GMT atau pukul 16.00 sore WIB. Selain itu, disebutkan pula bahwa bulan akan terbenam setelah matahari terbenam di hampir seluruh wilayah negara Muslim.
"Oleh karena itu, banyak negara diperkirakan akan memulai bulan Ramadan pada hari Senin, 11 Maret," demikian keterangan yang dikutip dari laman resmi IAC.
Meski begitu, IAC menyebut kemungkinan hilal tidak mungkin terlihat pada tanggal 10 Maret 2024 di sejumlah wilayah, termasuk Jakarta, Indonesia. Hal ini karena terbenamnya bulan terjadi sebelum matahari terbenam atau akibat adanya konjungsi.
Jadwal Sidang Isbat Pantau Hilal di Indonesia
Pemantauan hilal di Indonesia sendiri akan dilakukan dalam rangkaian sidang isbat penentu awal bulan Ramadan 1445 Hijriah pada tanggal 10 Maret 2024. Seperti dilansir situs resminya, Kemenag akan menggelar sidang di Auditorium H.M Rasjidi Kementerian Agama, Jl. M.H. Thamrin, Jakarta Pusat.
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Dirjen Bimas Islam) Kamaruddin Amin mengatakan, sidang isbat akan digelar secara hybrid, luring dan daring. Sidang isbat juga akan melibatkan Tim Hisab dan Rukyat Kemenag, serta dihadiri para duta besar negara sahabat dan perwakilan ormas Islam.
Sidang isbat penentu awal Ramadan 2024 itu turut akan melibatkan perwakilan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), dan undangan lainnya. Adapun titik pantau hilal akan dilakukan di 134 lokasi di seluruh Indonesia.
Sementara itu, sebelumnya Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah mengumumkan awal bulan Ramadan 1445 Hijriah akan bertepatan pada tanggal 11 Maret 2024. Hal ini berdasarkan hisab hakiki wujudulhilal yang dilakukan oleh Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.
"Di wilayah Indonesia, tanggal 1 Ramadan 1445 H jatuh pada hari Senin Pahing, 11 Maret 2024 M," bunyi surat yang ditandatangani Wakil Ketua dan Wakil Sekretaris Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, Hamim Ilyas dan Atang Solihin, Kamis (18/1/2024).
(wia/imk)