Jakarta - Menjelang akhir tahun, dinas-dinas di lingkungan Pemprov DKI Jakarta sibuk menyelesaikan proyek-proyeknya. Karena terkesan terburu-buru, terlihat proyek pembangunan pertamanan di Jalan Kebon Sirih dengan proyek perbaikan saluran air Dinas Pekerjaan Umum (PU) saling tumpang tindih.Proyek perbaikan saluran air oleh Dinas PU untuk mengantisipasi banjir justru memporak-porandakan hasil kerja Dinas Pertamananan yang dikerjakan 3 bulan lalu dan baru saja selesai.Anggota Komisi D (Bidang Pembangunan) DPRD DKI Jakarta, Denny Taloga, menyayangkan tumpang tindih pekerjaan dalam satu lokasi yang menghamburkan dana yang tidak sedikit itu."Pekerjaan Dinas Petamanan yang baru dikerjakan sejak 3 bulan lalu dan baru selesai sudah hancur berantakan," ujar Denny di Gedung DPRD, Jl Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (19/12/2006).Seharusnya, menurut Denny, Dinas Pertamanan dan Dinas PU berkoordinasi sehingga tidak ada pekerjaan yang dikorbankan. "Kalau sebelumnya ada koordinasi yang baik antara 2 dinas tersebut tentu hal ini tidak akan terjadi," cetusnya.Sementara itu anggota Komisi C (Bidang Anggaran) DPRD, Mohammad Nakoem, menyatakan pekerjaan yang tumpang tindih antara Dinas PU dan Dinas Pertamanan di Jalan Kebon Sirih itu merupakan pemborosan anggaran. Karena itu, pihaknya mengimbau pihak eksekutif lebih berhati-hati dengan pekerjaannya agar hal-hal semacam ini tidak terulang kembali."Sebab hal ini menyangkut penggunaan anggaran yang notabene adalah uang rakyat, dan itu sangat mungkin dilakukan kalau eksekutif mau melakukannya," pungkas dia.
(fjr/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini