Dugaan Pelecehan Berujung Rektor Universitas Pancasila Dinonaktifkan

Dugaan Pelecehan Berujung Rektor Universitas Pancasila Dinonaktifkan

Devi Puspitasari - detikNews
Rabu, 28 Feb 2024 08:14 WIB
Sekretaris Yayasan Pendidikan dan Pembinaan Universitas Pancasila Yoga Satrio (kiri) (Devi/detikcom)
Sekretaris Yayasan Pendidikan dan Pembinaan Universitas Pancasila Yoga Satrio (kiri) (Devi/detikcom)
Jakarta -

Kasus dugaan pelecehan seksual yang menyeret Rektor Universitas Pancasila, ETH, berbuntut panjang. Buntut dugaan pelecehan seksual itu, ETH kini dinonaktifkan.

Dugaan pelecehan ini mengemuka setelah dua orang karyawati Universitas Pancasila melaporkan ETH ke polisi. ETH dituduh melakukan dugaan pelecehan di ruangan rektorat.

Diduga peristiwa pelecehan itu terjadi pada 2023, namun korban sendiri baru melaporkannya pada Januari 2024. Sejumlah saksi telah dimintai keterangan oleh penyidik Polda Metro Jaya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ETH juga telah dipanggil polisi. Namun ia berhalangan hadir dan pemeriksaan akan dijadwalkan pada Kamis, 29 Februari 2024, besok.

Menyikapi kasus tersebut, Yayasan Pendidikan dan Pembina Universitas Pancasila (YPPUP) memutuskan untuk menonaktifkan Rektor ETH. YPPUP kemudian menunjuk Plt Rektor Universitas Pancasila untuk menggantikan ETH.

ADVERTISEMENT


Rektor ETH Dinonaktifkan

YPPUP merasa prihatin atas kasus dugaan pelecehan Rektor ETH. Pihak yayasan melakukan investigasi internal terkait permasalahan tersebut.

Setelah melakukan serangkaian koordinasi dengan sejumlah anggota, pihak yayasan kemudian melakukan rapat pleno pada Senin (26/2/2024). Rapat pleno memutuskan Rektor ETH dinonaktifkan.

"Dari rapat pleno tersebut, diputuskan bahwa YPPUP telah mengambil keputusan untuk menonaktifkan Rektor per hari ini, Selasa 27 Februari 2024," tulis keterangan Yayasan Pendidikan dan Pembina Universitas Pancasila yang diterima wartawan, Selasa (27/2/2024).

Secara terpisah, Sekretaris Yayasan Pendidikan dan Pembina Universitas Pancasila Yoga Satrio mengatakan Rektor ETH dinonaktifkan hingga masa bakti rektor berakhir pada 14 Maret 2024.

"Tidak mencopot, tapi menonaktifkan sampai berakhirnya masa bakti Rektor tanggal 14 Maret 2024," kata Yoga, Selasa (27/2).


Yayasan Tunjuk Warek I sebagai Plt Rektor

Dengan adanya keputusan penonaktifan ETH sebagai Rektor Universitas Pancasila, pihak yayasan telah menunjuk Plt Rektor. YPPUP menunjuk Wakil Rektor I Sri Widyastuti sebagai Plt Rektor.

"Dengan adanya keputusan tersebut YPPUP menunjuk Wakil Rektor I sebagai Plt Rektor sampai dengan dilantiknya Rektor baru periode 2024-2028," tulis pihak YPPUP.

YPPUP memastikan proses pemilihan Rektor saat ini masih terus berjalan. Ada kandidat Bakal Calon Rektor sehingga pemilihan Rektor dapat segera dilaksanakan.

"YPPUP menghimbau agar seluruh pihak serta seluruh Sivitas Akademika UP agar tetap tenang, menjaga kondusifitas, menghargai proses hukum yang sedang berjalan, mendukung kelancaran proses penyelesaiannya, dengan tetap berpegang teguh pada asas praduga tak bersalah sampai hukum memutuskan bersalah. Pada prosesnya berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia No. 30 Tahun 2021 Pasal 12, maka Yayasan akan tetap memberikan kepada pelapor jaminan keberlanjutan pekerjaan, jaminan perlindungan dari ancaman fisik dan non fisik dari pihak manapun," tutupnya.

Baca selengkapnya di halaman selanjutnya......

Rektor UP Bantah Pelecehan

Rektor Universitas Pancasila berinisial ETH buka suara terkait dugaan pelecehan seksual yang dituduhkan kepadanya. ETH membantah tuduhan tersebut.

"Berita tersebut kami pastikan didasarkan atas laporan yang tidak benar dan tidak pernah terjadi peristiwa yang dilaporkan tersebut," ujar kuasa hukum rektor, Raden Nanda Setiawan, dalam keterangannya kepada detikcom, Sabtu (24/2).

Raden menyampaikan setiap orang berhak untuk melapor. Namun ia mengingatkan adanya konsekuensi hukum jika laporan tersebut fiktif.

"Namun kembali lagi hak setiap orang bisa mengajukan laporan ke Kepolisian. Tapi perlu kita ketahui laporan atas suatu peristiwa fiktif akan ada konsekuensi hukumnya," tuturnya.

Rektor UP Diperiksa 29 Februari

Sedianya, Rektor ETH diperiksa pada Senin (26/2). Namun, ia berhalangan hadir karena ada kegiatan lain di kampus.

"Alasan penundaannya karena di hari yang sama sudah terjadwal ada agenda atau kegiatan yang lain di kampus," kata Ade Ary kepada wartawan, Senin (26/2).

Polda Metro Jaya menjadwal ulang agenda pemeriksaan ETH. Rektor ETH akan diperiksa pada Kamis, 29 Februari.

"Iya, (pemanggilan ulang), tanggal 29 Februari 2024," imbuh Ade Ary.

Halaman 2 dari 2
(mea/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads