Daftar Fenomena Alam Bulan Maret 2024, Cek Jadwalnya!

Daftar Fenomena Alam Bulan Maret 2024, Cek Jadwalnya!

Kanya Anindita Mutiarasari - detikNews
Senin, 26 Feb 2024 20:54 WIB
Ilustrasi Fenomena Super New Moon
Ilustrasi (Foto: Getty Images/Cameron Spencer)
Jakarta -

Setiap bulan, selalu ada fenomena astronomi atau fenomena alam yang terjadi dan menarik untuk diamati, khususnya fenomena-fenomena tertentu. Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menginformasikan tentang fenomena alam di bulan Maret 2024.

Lantas, apa saja yang termasuk dalam fenomena alam di Maret 2024? Simak informasi selengkapnya berikut ini.

Fenomena Alam Maret 2024

Ada berbagai macam fenomena langit yang akan terjadi sepanjang bulan Maret 2024. Dilansir situs resmi BRIN, berikut daftar fenomena alam di bulan Maret 2024 dan prakiraan waktu terjadinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

  • 10 Maret 2024: Bulan Baru
  • 20 Maret 2024: Ekuinoks Maret
  • 24 Maret 2024: Elongasi Timur Maksimum Merkurius
  • 25 Maret 2024: Bulan Purnama
  • 25 Maret 2024: Gerhana Bulan Penumbra.

Berikut pengertian dari masing-masing fenomena alam di bulan Maret 2024.

1. Bulan Baru

ADVERTISEMENT

Dikutip dari laman Bosscha ITB, Bulan Baru terjadi saat Bulan dan Matahari berada pada arah langit yang sama sehingga Bulan tidak terlihat di langit malam. Pada fase ini, Bulan tidak menerima cahaya dari Matahari sama sekali yang mengakibatkan Bulan berwarna gelap dan menjadi tak terlihat dari Bumi.

2. Ekuinoks

Menurut BMKG, Ekuinoks adalah posisi saat Matahari tepat berada di khatulistiwa/ekuator. Secara periodik, Ekuinoks berlangsung dua kali dalam setahun, yaitu pada bulan Maret dan September.

Saat fenomena ini berlangsung, Matahari dengan Bumi memiliki jarak paling dekat dengan konsekuensinya wilayah tropis sekitar ekuator akan mendapatkan penyinaran Matahari maksimum. Namun, fenomena ini tidak selalu mengakibatkan peningkatan suhu udara secara drastis maupun ekstrem.

3. Elongasi Timur Maksimum Merkurius

Dikutip dari situs BMKG, Elongasi adalah jarak sudut antara pusat piringan Bulan dan pusat piringan Matahari untuk pengamat di permukaan Bumi. Saat Elongasi Timur Maksimum Merkurius, planet terdekat dari Matahari berada pada titik tertinggi di langit senja saat Matahari terbenam.

4. Bulan Purnama

Dilansir situs Kemdikbud, Bulan Purnama terjadi ketika semua bagian Bulan terkena sinar Matahari, begitu juga yang terlihat dari Bumi. Akibatnya, kita dapat melihat Bulan Purnama.

Adapun, menurut situs LAPAN, Bulan Purnama adalah salah satu fase di mana Bulan terletak di belakang Bumi ditinjau dari Matahari. Saat Bulan Purnama, posisi Bumi berada di antara Bulan dan Matahari dalam keadaan relatif satu garis lurus.

5. Gerhana Bulan Penumbra

Dilansir situs resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Gerhana Bulan adalah peristiwa terhalanginya cahaya Matahari oleh Bumi sehingga tidak semuanya sampai ke Bulan. Peristiwa ini disebabkan oleh dinamisnya pergerakan posisi Matahari, Bumi, dan Bulan dan hanya terjadi pada saat fase purnama dan dapat diprediksi sebelumnya.

Sementara itu, Gerhana Bulan Penumbra adalah posisi Bulan-Matahari-Bumi sejajar di mana Bulan hanya masuk ke bayangan penumbra Bumi. Akibatnya, saat puncak gerhana terjadi, Bulan akan terlihat lebih redup dari saat purnama.

(kny/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads