Remaja perempuan berinisial AZH (15) tewas di tangan pamannya sendiri, DZ (53). DZ kabur meninggalkan korban dalam kondisi tak sadarkan diri di rumah yang terbakar.
Kanit Reskrim Polsek Tanjung Priok Iptu Muhammad Idris mengungkapkan, dari hasil penyelidikan polisi, korban tewas bukan karena kebakaran. Korban tewas setelah dipukul dengan kursi.
"Jadi setelah sampai di sana--mungkin karena dia sakit hati kata dia--sehingga dia melihat di sana ada kursi dan anak korban sedang belajar saat itu, diambil kursinya dipukulkan kepada anak itu," jelas Idris kepada wartawan, Senin (26/2/2024).
Korban Dipukul Kursi hingga Sekarat
DZ memukul korban berkali-kali. Saat itu, kondisi korban tidak sadarkan diri.
"Menurut keterangan tersangka, ia melakukannya lima kali sehingga (korban) tak sadarkan diri," ucapnya.
Setelah itu, DZ sengaja membuat rumah korban terbakar. Dia menumpukkan barang-barang di dekat kompor yang menyala untuk menimbulkan kebakaran.
"Melihat (korban) tak sadarkan diri dan dia melihat adanya kompor, kemudian diambillah kain atau benda-benda yang mudah terbakar kemudian dinyalakan sehingga itu dianggap bagi dia mengalihkan bahwa itu terjadi kebakaran," paparnya.
Pelaku Kabur Terekam CCTV
Pembunuhan dan peristiwa kebakaran yang disengaja itu terjadi dalam kurun waktu kurang dari satu jam. Hal ini terungkap dari rekaman CCTV.
Dalam rekaman CCTV itu terlihat tersangka DZ melarikan diri dari rumah korban beberapa saat setelah melakukan pembunuhan dan aksi pembakaran.
"Saya tambahkan lagi, setelah dia melakukan hal tersebut kemudian dia pergi dan dia tidak pulang ke rumah juga, menurut keterangan dari istri pelaku dia tidak pulang ke rumah," tuturnya.
(mea/dhn)