ICW Bingung Kantornya Digeruduk, Massa Tuntut soal Ini

Tina Susilawati - detikNews
Senin, 26 Feb 2024 17:09 WIB
Jakarta -

Koordinator Divisi Pengelolaan Pengetahuan ICW, Wana Alamsyah, bingung kantornya digeruduk massa yang menamakan diri 'Masyarakat Pemuda Mahasiswa Timur Cinta NKRI'. Wana mengatakan pihaknya tidak pernah menyampaikan statement bernada rasis.

"Tadi kita bisa mendengar dari kelompok yang melakukan demonstrasi, pada intinya yang kami tangkap adalah mereka menginginkan adanya permintaan maaf dari lembaga-lembaga yang mereka tuduh melakukan tindakan atau ucapan dengan bernada rasisme," ucap Wana ditemui di kantor ICW, Senin (26/2/2024).

"Tapi memang yang menjadi catatan bagi kami adalah kami tidak pernah menyatakan atau memberikan statement mengenai rasisme terhadap seluruh kelompok, apalagi orang-orang yang melakukan demonstrasi, karena secara prinsip kami sangat menghargai dan mematuhi bahwa seluruh elemen warga dapat melakukan demonstrasi karena itu merupakan hak mereka," ujarnya.

Wana mengatakan ingin menanyakan terkait tuduhan adanya pernyataan rasis. ICW telah berupaya melakukan diskusi bersama para demonstran. Namun, lanjut dia, hal itu ditolak demonstran.

"Sebenarnya tadi kita juga sudah lihat secara bersama ketika kami coba untuk berupaya secara terbuka mengajak mereka untuk mengklarifikasi mereka sangat menolak dengan keras," ungkapnya.

"Sehingga kesimpulan yang bisa kami dapatkan dari apa yang tadi telah para demonstran tersebut lakukan kami mempertanyakan motivasinya, sehingga kami saat ini tidak akan melakukan atau mengeluarkan sikap apa pun terhadap apa yang tadi disampaikan, terutama mengenai tuntutan yang mereka minta begitu," kata Wana.

Koordinator aksi, Abdul Aziz Fadirubun, di depan kantor ICW. (Tina/detikcom)

Ditemui di lokasi yang sama, koordinator aksi, Abdul Aziz Fadirubun, menyebutkan aksi ini terjadi setelah adanya video yang memperlihatkan aksi unjuk rasa belum lama ini disebarluaskan di media sosial dengan narasi rasis. Dia juga dituding melakukan intimidasi terhadap mahasiswa universitas di Jaksel saat konsolidasi mahasiswa bertajuk gerakan Tolak Pemilu Curang dan Pemakzulan.

"Mendesak kepada LBH, Kontras, Lokataru, dan para oknum purnawirawan jendral dkk, untuk meminta maaf dalam waktu 1 x 24 jam, untuk mencabut kata rasisme yang paling kejam terhadap kami Bangsa Timur," ucapnya.

Dia lalu menuntut permintaan maaf terbuka dari ICW dan akan melaporkan dugaan pencemaran nama baik ini ke pihak kepolisian.

"Kami beri waktu 1×24 jam untuk minta maaf," tutupnya.




(idn/idn)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork