WN China Pegang KTP Ditangkap Imigrasi Bukan Pertama Kali Terjadi

WN China Pegang KTP Ditangkap Imigrasi Bukan Pertama Kali Terjadi

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 24 Feb 2024 13:30 WIB
Imigrasi Jakut menangkap WN China berinisial LY yang masuk dalam DPO Kepolisian China. LY mengaku WN Indonesia dan sempat menunjukkan KTP saat diamankan. (dok Ist)
Imigrasi Jakut menangkap WN China berinisial LY yang masuk dalam DPO Kepolisian China. LY mengaku WN Indonesia dan sempat menunjukkan KTP saat diamankan. (Foto; dok. Istimewa)
Jakarta -

Warga negara (WN) China berinisial LY menunjukkan KTP saat ditangkap petugas Imigrasi Jakarta Utara (Jakut). Kasus WN China memegang KTP juga pernah terjadi.

Kasus terbaru terjadi pada bulan ini. LY, yang merupakan buron kepolisian China, ditangkap di sebuah perumahan di Pantai Indah Kapuk (PIK), Penjaringan, Jakut, pada Selasa (13/2) pukul 17.00 WIB.

LY mengaku sebagai warga negara Indonesia (WNI) dan sempat menunjukkan KTP kepada petugas saat ditangkap. LY sudah 11 tahun tinggal di Indonesia dan dokumen keimigrasiannya mati sejak 2013.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"LY bersikap kooperatif, namun mengaku sebagai WNI dengan menunjukkan KTP dengan nama Adi Susanto," kata Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Jakarta Utara (Jakut), Qriz Pratama, dalam keterangannya, Sabtu (24/2/2024).

Pada KTP, LY mengaku bernama Adi Susanto dan lahir di Pandeglang tanggal 28 Agustus 1986. Dia juga memiliki akta kelahiran dengan keterangan yang sama dan disebut merupakan putra dari seorang ayah bernama Tarta dan ibu bernama Susiati dikeluarkan oleh Disdukcapil Pandeglang.

ADVERTISEMENT
Imigrasi Jakut menangkap WN China berinisial LY yang masuk dalam DPO Kepolisian China. LY mengaku WN Indonesia dan sempat menunjukkan KTP saat diamankan. (dok Ist)LY diduga melakukan tindak pidana penipuan uang (economic crime) di China. (Foto: dok. Istimewa)

Pihak Imigrasi berkoordinasi dengan dinas kependudukan dan pencatatan sipil (dukcapil) untuk memastikan keaslian KTP dan akta kelahiran yang dipegang WNA asal China ini.

"Kami akan melakukan koordinasi dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Pandeglang terkait keabsahan akta kelahiran dan KTP yang dimiliki Saudara LY," katanya.

Petugas Imigrasi menangkap LY di sebuah perumahan di Pantai Indah Kapuk (PIK), Penjaringan, Jakut pada Selasa (13/2) pukul 17.00 WIB. LY sempat menunjukkan KTP kepada petugas saat ditangkap.

"LY bersikap kooperatif namun mengaku sebagai WNI dengan menunjukkan KTP dengan nama Adi Susanto," kata Qriz.

Kepala Seksi Intelijen dan Penindakan Keimigrasian Jakut, Bong Bong Prakoso Napitupulu, mengatakan petugas menemukan KTP yang dimiliki LY telah dipergunakan untuk mendirikan perusahaan serta membuat NPWP, SIM, dan buku rekening tabungan.

Simak kasus serupa di halaman selanjutnya.

Lihat juga Video: Bule Pertama yang Dideportasi dari Bali di 2024

[Gambas:Video 20detik]



Kasus Sebelumnya

Pada akhir tahun lalu, Imigrasi Jakut juga menangkap seorang WN China berinisial TN (43). TN, yang merupakan eks narapidana kasus narkoba, sempat mengaku sebagai WNI.

"TN mengaku bahwa dirinya merupakan eks WN Tiongkok yang telah naturalisasi menjadi warga negara Indonesia dengan menunjukkan foto KTP (file PDF) melalui handphone yang bersangkutan," kata Kepala Divisi Keimigrasian Kantor Wilayah DKI Jakarta, Sandi Andaryadi, dalam keterangannya, Selasa (12/12/2023).

Imigrasi Jakut menangkap 3 orang WN China, salah satunya TN (43). TN merupakan eks narapidana kasus narkoba yang masuk ke Indonesia secara ilegal. (dok Imigrasi Jakut)Imigrasi Jakut menangkap tiga orang WN China, salah satunya TN (43). TN merupakan eks narapidana kasus narkoba yang masuk ke Indonesia secara ilegal. (dok. Imigrasi Jakut)

Saat itu, petugas ragu akan kewarganegaraan Indonesia dari TN. Sebab, sosok TN ada kemiripan dengan WNA yang pernah dideportasi dan ditangkal masuk ke Indonesia.

TN lalu diamankan untuk diperiksa lebih lanjut di kantor Imigrasi Jakut. Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui foto KTP yang ditunjukkan TN ialah dokumen palsu.

"Telah dilakukan pengecekan data melalui Sistem Kependudukan dan Pencatatan Sipil dan tidak ditemukan data dan identitas Tersangka TN sebagai warga negara Indonesia dengan NIK tersebut," kata dia.

"Dokumen PDF KTP dipalsukan menggunakan data orang lain dan diedit oleh yang bersangkutan," tambahnya.

TN pernah dipenjara di Indonesia terkait kasus narkotika. Kasus TN diputus di PN Tangerang pada 2014.

TN dinyatakan melanggar Pasal 114 UU Narkoba dan dijatuhkan sanksi penjara 6 tahun dengan denda Rp 1 miliar subsider 2 bulan penjara. TN mendapatkan pembebasan bersyarat pada Maret 2021 dan menyelesaikan masa bimbingan pembebasan bersyarat pada Agustus 2022.

"30 Agustus 2022, Kantor Imigrasi Kelas I TPI Jakarta Utara melakukan Tindak Administratif Keimigrasian berupa deportasi dan penangkalan terhadap Tersangka TN," katanya.

TN ditangkap bersama TY dan LL di salon kecantikan di sebuah ruko di Kapuk Muara, Penjaringan, pada September 2023. Saat diperiksa, hanya TY dan LL yang dapat menunjukkan dokumen perjalanan berupa paspor.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads