Sejumlah sopir angkutan perkotaan (angkot) memprotes rute baru TransJakarta (TransJ) Pulogadung-Wali Kota Jakarta Utara (Walkot Jakut). TransJ berharap angkot tetap melayani penumpang.
"Menurut saya, kedua layanan tetap melayani, berdampingan akan lebih baik, saling melengkapi. Pada akhirnya yang diuntungkan adalah warga masyarakat karena memiliki beberapa pilihan angkutan umum," kata Direktur Operasional dan Keselamatan Transjakarta, Daud Joseph, saat dimintai konfirmasi, Jumat (23/2/2024).
Menurutnya, Kota Jakarta membutuhkan lebih banyak kapasitas angkutan umum sebagai sarana transportasi yang aman, nyaman, dan terjangkau. Dia mengatakan, saat semakin banyak warga beralih ke transportasi umum, kemacetan berkurang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan beralihnya warga ke angkutan umum, kemacetan di Ibu Kota Jakarta dapat diatasi," ujarnya.
Pihak TransJ akan berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta terkait protes dari para sopir angkot.
Demonstrasi digelar di kawasan Jalan Tipar Cakung, Sukapura, Cilincing, Jakut, pada pagi tadi. Para sopir angkot memprotes TransJ yang membuka rute sama dengan mereka.
"Terkait adanya keberatan dari angkutan lain, akan kami koordinasikan dengan Dinas Perhubungan sebagai yang berwenang," katanya.
Joseph mengatakan TransJ telah melakukan kajian terkait dibukanya rute baru ini. Selain itu, lanjutnya, pembukaan rute tersebut sebagai peningkatan layanan kepada warga dan kebutuhan penumpang.
"Lintasan ini sebelumnya dilayani oleh Metromini T41 yang saat ini sudah tidak beroperasi lagi. Dahulu rute ini sangat banyak penumpangnya. Sehingga saat ini warga sangat membutuhkan layanan transportasi sesuai standar pelayanan minimum yang ditetapkan oleh Pemprov DKI Jakarta," ujar dia.
(jbr/mea)