Cuaca ekstrem puting beliung terjadi di Bandung dan Sumedang pada Rabu (21/2/2024). Puting beliung adalah pusaran angin kencang yang biasanya terjadi akibat curah hujan tinggi dalam kurun waktu yang cukup lama.
Terkait peristiwa tersebut, BMKG menyampaikan analisis hingga tips berlindung dari puting beliung. Berikut informasinya.
Tips Berlindung dari Puting Beliung
Dilansir situs resmi BMKG, puting beliung secara visual adalah fenomena angin kencang yang bentuknya berputar kencang menyerupai belalai dan biasanya dapat menimbulkan kerusakan di sekitar lokasi kejadian. Puting beliung terbentuk dari sistem Awan Cumulonimbus (CB) yang memiliki karakteristik menimbulkan terjadinya cuaca ekstrem.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian, tidak setiap ada awan CB dapat terjadi fenomena puting beliung karena hal itu tergantung pada bagaimana kondisi labilitas atmosfernya.
Kejadian angin puting beliung dapat terjadi dalam periode waktu yang singkat dengan durasi kejadian umumnya kurang dari 10 menit. Fenomena puting beliung umumnya lebih sering terjadi pada periode peralihan musim dan dan tidak menutup kemungkinan terjadi juga di periode musim hujan.
Berikut beberapa tips berlindung dari puting beliung.
- Jika kita berada di dalam ruangan tertutup;
- Tutup semua pintu dan jendela dengan rapat,
- Matikan seluruh aliran listrik di rumah/bangunan tersebut, dan
- Cari tempat yang aman serta hindari di dekat pintu atau jendela. - Jika kita berada di luar ruangan;
- Jauhi tiang listrik, papan reklame atau bangunan tinggi lainnya,
- Hindari area lain yang berpotensi ambruk seperti jembatan atau pohon tinggi,
- Segera cari tempat aman, duduk berlutut dan pegang area belakang kepala. - Jika kita berada di dalam kendaraan;
- Keluar dari dalam kendaraan, dan
- Segera cari tempat berlindung seperti bangunan yang kokoh.
Baca juga: 5 Fakta Puting Beliung di Bandung-Sumedang |
Cara Mewaspadai Fenomena Puting Beliung
Menurut BMKG, ada hal-hal yang bisa dilakukan masyarakat sebagai bentuk kewaspadaan terhadap bencana puting beliung. Berikut informasinya.
- Waspada terhadap terjadinya potensi bencana hidrometeorologis (dampak cuaca esktrem), seperti hujan lebat hingga sangat lebat pada durasi lebih dari satu jam, angin puting beliung, dan hujan es yang dapat mengakibatkan banjir, tanah longsor, pohon tumbang, serta dampak kerusakan lainnya.
- Waspada terhadap terjadinya cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat yang disertai dengan kilat atau petir dan juga angin kencang pada sore hari, terutama pada hari di mana terjadi pemanasan kuat antara pukul 10.00 hingga 14.00 WIB, biasanya ditandai dengan jenis awan yang berwarna gelap, dan menjulang tinggi seperti kembang kol dan terkadang memiliki landasan pada puncaknya (Awan jenis Cumulonimbus).
- Khusus daerah bertopografi curam/bergunung atau rawan longsor agar tetap waspada, khususnya pada kejadian hujan dengan intensitas ringan hingga sedang yang terjadi selama beberapa hari berturut-turut.
- Pada daerah dataran rendah dan dekat aliran sungai, waspadai potensi genangan/banjir. Selain itu, waspada dengan adanya pohon, reklame, atau benda lain yang bisa roboh saat terjadi angin kencang.
- Warga diimbau untuk mewaspadai bencana yang menghasilkan angin puting beliung. Persiapan yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi bencana saat pancaroba adalah mengecek kondisi pohon dan memangkas apabila sudah terlalu rindang /rapuh, atap rumah terutama terbuat dari bahan ringan dan lain sebagainya.
Simak Video 'Beda Dengan BRIN, BMKG Sebut Fenomena di Rancaekek Puting Beliung':