Buntut Panjang Ucapan Lurah Ancol di Balik PPSU Mogok Kerja

Buntut Panjang Ucapan Lurah Ancol di Balik PPSU Mogok Kerja

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 21 Feb 2024 07:52 WIB
Sejumlah petugas PPSU Kelurahan Ancol, Jakarta Utara, mogok kerja karena dugaan penghinaan yang dilakukan Lurah Ancol dan Sekretaris Kelurahan Ancol. (Antara/dok Pribadi)
Foto: Sejumlah petugas PPSU Kelurahan Ancol, Jakarta Utara, mogok kerja karena dugaan penghinaan yang dilakukan Lurah Ancol dan Sekretaris Kelurahan Ancol. (Antara/dok Pribadi)
Jakarta -

Ucapan Lurah Ancol, Jakarta Utara (Jakut) kepada sejumlah petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) berbuntut panjang. Para PPSU sempat mogok kerja karena tersinggung dengan kata-kata 'miskin' dari pejabat kelurahan itu.

Dirangkum Selasa (20/2/2024), para petugas PPSU merasa terhina dengan ucapan Lurah Saud M Manik dan Sekretaris Kelurahan Ancol, Khenny Hutagaol. Mereka mengaku selalu dimarahi saat apel.

"Kami minta ketegasan dan keadilan, setiap apel itu Pak Lurah itu selalu memarahi, apalagi yang tidak enak hati dengan kata-kata 'miskin'. Contohnya 'PPSU miskin dilarang merokok', dia ngomong seperti itu," kata petugas PPSU Ancol, Fajar, dilansir Antara, Senin (19/2/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menuntut keadilan dan meminta Lurah Ancol meminta maaf kepada seluruh petugas PPSU karena kerap menghina mereka.

"Namanya kerja ya capek ya bang, cuma jangan lah dipecut anak-anak, janganlah sering kali dipecut," kata dia.

ADVERTISEMENT

Petugas PPSU lainnya, Pipit Mulyaningsih, menambahkan ucapan Sekretaris Lurah menyakitkan karena selalu berkata miskin ke PPSU. "Jadi kayaknya anak-anak sakit hati," kata dia.

Kata Lurah Ancol

Sementara itu, Lurah Ancol Saud M Manik mengatakan aksi yang dilakukan PPSU tersebut sebagai bentuk solidaritas petugas yang diberhentikan. Ia mengatakan aksi ini sebagai bentuk solidaritas terhadap rekan mereka yang diputuskan hubungan kerjanya.

"Hari ini hanya lima PPSU yang masuk dan lainnya tidak masuk," kata Saud.

"Ada satu pekerja yang kami berhentikan karena memang melanggar kontrak kerja," kata dia.

Salah satu bentuk perjanjian adalah maksimal tidak masuk kerja tanpa keterangan selama lima hari dan itu dapat di-SP3 dan diberhentikan surat perjanjian kerjanya.

"Satu petugas ini tidak masuk kerja lebih dari lima hari karena mengaku sakit tapi tidak mampu menunjukkan surat keterangan dari dokter," kata dia.

Terkait dengan perkataan menghina dengan kata 'miskin', dia menilai itu sebagai bentuk pembinaan kepada petugas PPSU yang masih merokok.

"Saya mengingatkan jangan merokok, sebaiknya uang itu ditabung untuk makanan dan lainnya," katanya.

Lihat juga Video 'Cerita Jejen PPSU Berhasil Perjuangkan Haknya usai Dipecat Sepihak':

[Gambas:Video 20detik]

Camat Panggil Lurah Ancol

Camat Pademangan Didit Mulyadi buka suara terkait aksi ini. Didit kemudian memanggil Lurah Ancol Saud M Manik.

Didit mengatakan pemanggilan dilakukan pada Selasa (20/2). Didit menyebutkan ada kesalahpahaman pengertian atas ucapan Saud.

"Ada kesalahpahaman pengertian saja antara Lurah dan PPSU ini. Tapi saya akan memanggil lurah besok (Selasa--red) untuk meminta keterangannya," kata Didit dalam keterangan tertulis, Selasa (20/2).

Didit telah meminta 60 petugas PPSU Kelurahan Ancol kembali bekerja. Dalam pertemuan antara Didit dan PPSU, keduanya sepakat akan kembali bekerja lagi.

"Kami tadi kumpulkan ada sekitar 60 petugas PPSU. Di awal pertemuan kami sepakat untuk menyelesaikan masalah ini dan bekerja kembali esok hari (Selasa--red)," jelasnya.

Respons Heru Budi

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono buka suara mengenai aksi mogok kerja PPSU lantaran tak terima disebut 'miskin' oleh Lurah Ancol Saut Maruli. Heru Budi mengatakan ia sudah berkomunikasi dengan Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana.

"Itu kan lagi dalam apel ya. Saya sudah kontak wali kota untuk komunikasi yang baik," kata Heru Budi di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (20/2).

Heru juga menerima laporan dari Wali Kota Jakarta Utara mengenai duduk perkara perseteruan antara lurah dan anggota PPSU itu. Menurutnya, ada pernyataan yang kurang pas sehingga mesti diluruskan.

Ia juga menginstruksikan Wali Kota Jakarta Utara agar konflik itu diselesaikan di tingkat kota. Jadi, ia tak akan memberikan teguran terhadap Lurah Ancol.

"Nggak, nggak (beri teguran). Itu kan beritanya harus diluruskan. Ada pemberitaan yang kurang pas gitu," jelasnya.

"Tanya pak wali. Ada hal-hal yang memang, pokoknya ada laporan pak walilah," sambungnya.

Lihat juga Video 'Cerita Jejen PPSU Berhasil Perjuangkan Haknya usai Dipecat Sepihak':

[Gambas:Video 20detik]

Camat: PSSU Kembali Kerja-Lurah Minta Maaf

Camat Pademangan Didit kemudian memastikan petugas PPSU Kelurahan Ancol yang sempat mogok kerja kini telah bertugas kembali. Didit juga memastikan Lurah Ancol Saud Maruli telah meminta maaf atas ucapannya soal 'miskin'.

"Petugas PPSU Kelurahan Ancol dipastikan sudah kembali bekerja, Selasa (20/2). Hal ini menyusul adanya titik terang penyelesaian masalah usai pertemuan forum bersama tokoh masyarakat," kata Didit Mulyadi dalam keterangan tertulis, Selasa (20/2).

Didit Mulyadi menjelaskan forum pertemuan digelar mempertemukan jajaran aparatur Kelurahan Ancol, petugas PPSU Kelurahan Ancol, Dewan Kota Kecamatan Pademangan, LMK Kelurahan Ancol, serta pengurus RW di Ruang Pola Kantor Kelurahan Ancol pukul 09.00 WIB. Hasil pertemuan tersebut ialah memastikan seluruh PPSU Kelurahan Ancol kembali bekerja seperti sediakala.

Dalam forum tersebut, Didit memastikan bahwa Saud meminta maaf kepada petugas PPSU atas ucapan yang menyinggung hati. Lurah pun telah menjelaskan kronologi pemberian sanksi pemberhentian kerja petugas PPSU Kelurahan Ancol berinisial MH yang sesuai dengan aturan dalam kontrak kerja.

"Kami semua mengajak semua anggota PPSU untuk bersama-sama memperbaiki hubungan dan pola komunikasi demi perbaikan kinerja ke arah yang lebih baik lagi," jelasnya.

Lihat juga Video 'Cerita Jejen PPSU Berhasil Perjuangkan Haknya usai Dipecat Sepihak':

[Gambas:Video 20detik]

Halaman 2 dari 3
(lir/lir)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads