Sejumlah petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kelurahan Ancol, Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara, mogok kerja. Aksi mogok kerja itu diduga karena penghinaan yang dilakukan Lurah Saud M Manik dan Sekretaris Kelurahan Ancol, Khenny Hutagaol.
"Kami minta ketegasan dan keadilan, setiap apel itu Pak Lurah itu selalu memarahi, apalagi yang tidak enak hati dengan kata-kata 'miskin'. Contohnya 'PPSU miskin dilarang merokok', dia ngomong seperti itu," kata petugas PPSU Ancol, Fajar, dilansir Antara, Senin (19/2/2024).
Ia menuntut keadilan dan meminta Lurah Ancol meminta maaf kepada seluruh petugas PPSU karena kerap menghina mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Namanya kerja ya capek ya bang, cuma jangan lah dipecut anak-anak, janganlah sering kali dipecut," kata dia.
Petugas PPSU lainnya, Pipit Mulyaningsih, menambahkan ucapan Sekretaris Lurah menyakitkan karena selalu berkata miskin ke PPSU. "Jadi kayaknya anak-anak sakit hati," kata dia.
Sementara itu, Lurah Ancol Saud M Manik mengatakan aksi yang dilakukan PPSU tersebut sebagai bentuk solidaritas petugas yang diberhentikan. Ia mengatakan aksi ini sebagai bentuk solidaritas terhadap rekan mereka yang diputuskan hubungan kerjanya.
"Hari ini hanya lima PPSU yang masuk dan lainnya tidak masuk," kata Saud.
"Ada satu pekerja yang kami berhentikan karena memang melanggar kontrak kerja," kata dia.
Salah satu bentuk perjanjian adalah maksimal tidak masuk kerja tanpa keterangan selama lima hari dan itu dapat di-SP3 dan diberhentikan surat perjanjian kerjanya.
"Satu petugas ini tidak masuk kerja lebih dari lima hari karena mengaku sakit tapi tidak mampu menunjukkan surat keterangan dari dokter," kata dia.
Terkait dengan perkataan menghina dengan kata 'miskin', dia menilai itu sebagai bentuk pembinaan kepada petugas PPSU yang masih merokok.
"Saya mengingatkan jangan merokok, sebaiknya uang itu ditabung untuk makanan dan lainnya," katanya.
(jbr/dhn)