Lurah Ancol Buka Suara Usai Petugas PPSU Mogok Kerja gegara Ucapan 'Miskin'

Lurah Ancol Buka Suara Usai Petugas PPSU Mogok Kerja gegara Ucapan 'Miskin'

Tiara Aliya Azzahra - detikNews
Senin, 19 Feb 2024 17:11 WIB
Sejumlah petugas PPSU Kelurahan Ancol, Jakarta Utara, mogok kerja karena dugaan penghinaan yang dilakukan Lurah Ancol dan Sekretaris Kelurahan Ancol. (Antara/dok Pribadi)
Sejumlah petugas PPSU Kelurahan Ancol, Jakarta Utara, mogok kerja karena dugaan penghinaan yang dilakukan Lurah Ancol dan Sekretaris Kelurahan Ancol. (Antara/dok Pribadi)
Jakarta -

Aksi mogok kerja dilakukan sejumlah petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kelurahan Ancol, Jakarta Utara, karena tak terima disebut 'miskin' oleh lurah. Lurah Ancol buka suara mengenai aksi tersebut.

Aksi mogok kerja PPSU Kelurahan Ancol itu viral di media sosial. Dilihat dalam video viral di akun X, Senin (19/2/2024), mereka duduk di median jalan sambil menidurkan sapu lidi di jalan raya. Sambil memakai masker dan topi, petugas PPSU bertahan duduk di jalanan selama aksi mogok kerja.

Tampak pula sampah berserakan di lokasi. Dalam keterangan yang menyertai video itu disebutkan bahwa petugas PPSU mengaku sering kali dijuluki 'miskin' oleh atasan mereka saat menggelar apel.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lurah Ancol Saud Maruli membantah dirinya melakukan penghinaan kepada bawahannya. Dia menyebut pernyataannya dalam agenda pembinaan disalahartikan. Saat itu, dia mengaku mengimbau PPSU lebih baik menabung uang untuk keluarga daripada untuk membeli rokok.

"Itu sebenarnya kata-kata pelintiran dari PPSU, dipelintir, artinya itu adalah bahasa saya di saat pembinaan, artinya dikumpulkan mereka semua, kemudian saya bina, di dalam pembinaan saya mengatakan bagi PPSU yang merokok, agar jangan merokok lagi, lebih baik uangnya ditabung daripada dibakar bakar, nanti miskin. Lebih baik diberikan kepada anak istrinya, kebutuhan sudah meningkat, itu dia bahasa saya, jadi tidak ada bahasa yang salah," kata Saud saat dihubungi, Senin (19/2/2024).

ADVERTISEMENT

Saud juga meluruskan pernyataan Sekretaris Kelurahan Ancol Kenny Hutagaol yang juga disebut menghina anggota PPSU. Saat itu, kata dia, petugas PPSU tengah dikumpulkan untuk dibagikan kupon pangan murah. Kenny pun mengaku hanya melontarkan candaan usai mengetahui petugas PPSU tak punya uang untuk menebus kupon pangan murah.

"Terkait dengan bahasa pak Sekkel itu pun bukan menghina, itu kalimatnya begini. Di saat itu kan ada antrean pembagian kupon untuk PPSU, yang menebus pangan murah, kalau menebus pangan murah kan wajib membayar Rp 100 ribu untuk food station. Pada saat dikumpulkan ternyata mereka ini nggak punya uang, jadi datang Pak Sekkel, mana bayar ini, nggak ada pak. 'Miskin amat, ya sudah pinjam ya'. Begitu, jadi bukan menghina, hanya bercanda, guyonan. Gimana lah guyonan antara bapak ke anak, atau antar teman, jadi nggak ada bahasa apa-apa," terangnya.

Saud juga menepis tudingan sering menyebut PPSU 'miskin'. Dia lantas mempertanyakan bukti atas tudingan itu.

"Nggak ada. Karena begini, kan tidak ada bukti di mana saya bicaranya," ucapnya.

Saud juga bakal berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk membersihkan wilayah Ancol usai PPSU mogok kerja.

"Kalau itu yang namanya dampak, walaupun mereka aktif kalau kotor itu selalu ada, hanya mungkin karena tidak ada yang memegang. Ini saya upayakan, sesegera mungkin saya akan meminta tolong LH untuk membantu," imbuhnya.

Simak juga 'Polisi Tangkap 9 Tersangka Pengeroyok Seorang Pelajar di Bojonegoro':

[Gambas:Video 20detik]



(taa/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads