Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW) menghadiri Wonderkind X Festival yang diselenggarakan di Pesantren Darul Qur'an Mulia (DQ). Kedatangannya langsung disambut oleh Pembina Yayasan DQ, KH. Abdul Hasib Hasan Lc.
Diketahui, Wonderkind X Festival rutin diadakan di pondok pesantren yang berlokasi di Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Kegiatan ini menampilkan pentas seni dan budaya, serta digelar bazar yang menjajakan berbagai macam makanan dan minuman.
Di hadapan ribuan santri, HNW menekankan perlunya upaya memperkuat nilai-nilai etika demi menyongsong Indonesia Emas 2045.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini juga mengapresiasi gelaran Wonderkind X Festival. Menurutnya acara itu menjadi bukti para santri yang siap menyambut bonus demografi pada tahun 2045 mendatang.
"Di tengah berbagai tantangan kemajuan zaman, santri tetap bisa menyelenggarakan kegiatan yang sangat future dimension," katanya dalam keterangannya, Sabtu (17/2/2024).
"Mudah-mudahan Wonderkind X Festival menjadi tren dan diikuti oleh seluruh pesantren lainnya," lanjutnya.
Ketua Badan Wakaf Pondok Modern Darussalam Gontor menekankan saat ini pesantren kian dilirik oleh para orang tua. Dia menjelaskan jumlah pesantren di Tanah Air saat ini mencapai lebih dari 25 ribu pesantren, baik yang tradisional maupun modern.
"Di pesantren saat ini berbagai bidang ilmu diberikan," katanya.
Alumni Universitas Madinah, Arab Saudi itu menilai pesantren memiliki sistem pendidikan yang menjadi ciri khas, yakni pesantren mengedepankan pendidikan nilai-nilai etika dan moral.
"Etika amat sangat dipentingkan di pendidikan pesantren. Bahkan di kalangan pesantren diajarkan bahwa etika merupakan asas daripada keberadaan bangsa dan negara. Ada ungkapan yang populer di sana, kalau masih ada etika maka bangsa dan negara masih ada namun kalau etika hilang maka bangsa dan negara ini akan hilang pula," terangnya.
HNW mengungkapkan etika yang diajarkan di pesantren tidak hanya sebatas cara mengamalkan dalam keseharian para santri. Lebih dari itu, kata dia, santri juga dituntut bisa memberikan contoh sekaligus mengajarkan nilai dan amalan etika kepada masyarakat. Utamanya kepada generasi muda seperti milenial.
"Bila santri dan generasi millenial menjalankan nilai-nilai etika maka generasi muda akan berkontribusi positif menyelamatkan bonus demografi, menyongsong Indonesia Emas 2045," paparnya.
Di sisi lain, HNW juga menekankan pentingnya pengulangan peran generasi muda. Dia memaparkan kata Indonesia pertama kali muncul pada tahun 1924 oleh para pelajar muda Indonesia yang menempuh pendidikan di Belanda.
Pada masa itu, kata dia, para pelajar Indonesia yang kuliah di Belanda dan negara-negara di Timur Tengah memiliki visi dan etika yang sangat bagus.
"Baik etika pribadi maupun etika dalam pergaulan kehidupan berbangsa dan bernegara," jelasnya.
Adapun bukti dari baiknya etika kalangan muda zaman itu, yaitu mereka punya pendirian teguh serta tidak mudah terpengaruh kehidupan bernuansa Barat yang melakukan penjajahan terhadap negara tercinta.
"Dengan etika yang dimiliki, mereka justru memberikan pencerahan pada paham kebangsaan dan keumatan, dengan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia,"tuturnya.
Karenanya HNW berharap santri di era masa kini lebih maju dan memperkuat nilai etika. Harapannya agar kekhawatiran ketidakmampuan generasi muda dalam menyambut bonus demografis bisa ditepis.
"Bila generasi muda sekarang memiliki etika buruk, maka ke depan kita akan memanen sesuatu hal yang juga buruk. Juga sebaliknya," tambahnya.
Dia pun mengaku prihatin kala bangsa ini dilanda krisis etika. Menurutnya, Wakil Presiden Ma'ruf Amin bahkan pernah menyebut Indonesia tengah mengalami darurat akhlak. Lebih lanjut, dia menyinggung soal Pemilu 2024, hingga persoalan Ketua KPK, Ketua MK, dan Ketua KPU. Hal demikian menurutnya perlu segera dikoreksi.
"Bila dibiarkan saja oleh pesantren dan kaum muda santri dari generasi milenial/Z, bagaimana kita bisa memanen bonus demografi dengan hasil yang baik, dan secara positif membayangkan tetap bisa hadirnya generasi emas tahun 2045? Semoga Wonderkind di Pesantren ini bisa jadi inspirasi dan penyelamat," pungkasnya.
(ncm/ega)