.webp)
Badan Eksekutif Mahasiswa Kristiani Seluruh Indonesia (BEM KSI) menggelar deklarasi Pemilu damai. BEM KSI mengajak seluruh elemen bangsa untuk menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia.
Acara itu digelar di Sekolah Tinggi Teologi Harapan Baru Indonesia (STT HBI) pada Senin (12/1/2024) seperti dalam keterangan tertulis yang diterima dari BEM KSI. Acara itu juga diisi dengan Focus Group Discussion (FGD) dan doa bersama. Sejumlah pihak hadir dari kalangan akademisi, aktivis, dan tokoh agama berkumpul untuk membahas tema 'Pencegahan Konflik dan Kebijakan Perdamaian dalam Konteks Pemilu'.
FGD tersebut menyoroti pentingnya peran pendidikan tinggi dalam memperkuat kebijakan perdamaian, khususnya dalam konteks Pemilu. Para peserta antusias berbagi gagasan dan pengalaman tentang bagaimana memobilisasi mahasiswa untuk ikut serta dalam Pemilu yang berkualitas, serta strategi untuk mencegah konflik dan menjaga perdamaian dalam konteks politik. Sementara itu, doa bersama dipimpin oleh tokoh agama dari berbagai komunitas dan dianggap menjadi momen memohon keberkahan agar proses Pemilu berjalan demokratis dan damai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Koordinator BEM KSI Charles Gilbert menegaskan pentingnya kolaborasi dengan berbagai pihak guna menciptakan lingkungan yang kondusif bagi terlaksananya Pemilu yang adil dan transparan. Dia berkomitmen mendukung Pemilu yang berjalan damai.
Sementara itu, Pendiri Sekolah Tinggi Teologi Harapan Baru Indonesia dan Keynote Speaker acara ini, Pdt. Dr. Yabes Marbun, menyatakan kebanggaannya atas semangat progresif yang ditunjukkan oleh institusi ini dalam memperjuangkan perdamaian dalam konteks Pemilu. Pendidikan tinggi, menurutnya, memainkan peran penting dalam membentuk generasi yang peduli akan proses demokrasi dan memperjuangkan keadilan.
Sementara itu, akademisi dan pemateri, Pdt. Dr. Andriyas Tuhenay, menekankan pentingnya peran mahasiswa dalam proses Pemilu, dengan mengutamakan nilai-nilai persatuan dan kesatuan sebagai agen perubahan yang mendorong terciptanya Pemilu yang damai dan berkeadilan.
Mereka kemudian menyampaikan deklarasi Pemilu damai. Ada lima poin yang disampaikan. Berikut isinya:
1. Menghormati kebebasan berpendapat oleh setiap warga negara tanpa menghasut orang lain, dan tetap bertanggung jawab atas pendapatnya.
2. Dunia pendidikan harus bebas dari segala bentuk politik praktis.
3. Lingkungan kampus dan para civitas akademik harus mengutamakan pendidikan.
4. Tetap mendukung pemerintahan Presiden Jokowi sampai selesai masa tugasnya sesuai amanat konstitusi.
5. Mengajak seluruh elemen bangsa untuk senantiasa menjaga persatuan dan kesatuan bangsa baik selama pelaksanaan Pemilu 2024.
Simak juga 'Haedar Nashir Ingin Pemilu 2024 Tak Dijadikan Pasar Politik':
