Sebuah bus pariwisata terguling di Jalan Imogiri-Dlingo, Bantul dan menyebabkan tiga orang meninggal dunia. Diketahui, bus tersebut mengangkut rombongan usaha percetakan dari Sidoarjo.
Lalu, bagaimana awal mula kecelakaan bus di Bantul tersebut? Simak informasinya berikut ini.
1. Awal Mula Kecelakaan Bus di Bantul
Kecelakaan bus terjadi di Jalan Imogiri-Dlingo, tepatnya di sekitar kawasan Bukit Bego, Padukuhan Kedungbuweng, Wukirsari, Imogiri, Bantul pada Kamis (8/2/2024) sekitar pukul 14.00 WIB. Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry menjelaskan kronologi kejadiannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peristiwa bermula saat bus bernomor polisi E 7607 V yang dikemudikan Arnanda Feby Prastyan (24) melaju dari arah timur atau Dlingo ke barat atau Imogiri sekitar pukul 13.00 WIB. Sesampainya di Jalan Imogiri-Dlingo, tepatnya tikungan Wanagama di bawah Bukit Bego, Imogiri, Bantul sopir kehilangan kendali dan membuat bus terguling di jalan tersebut.
"Saat mau sampai TKP bus banting setir ke kanan kemudian bus jatuh ke sebelah kiri dan terseret ke bawah. Sehingga terjadilah laka lantas," katanya kepada wartawan, seperti dilansir detikJogja, Kamis (8/2/2024).
![]() |
2. Penyebab Kecelakaan: Rem Blong
Polisi mengungkap penyebab bus rombongan wisata yang terguling di tikungan Wanagama di bawah Bukit Bego, Imogiri, Bantul. Bus mengalami rem blong saat di jalan menurun.
"Keterangan dari pengemudi rem blong," kata Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry, Kamis (8/2/2024) malam.
Hal itu diperkuat dengan keterangan saksi yang mengatakan saat tiba di TKP, bus mengalami rem blong. Bahkan, saksi mengaku sebelumnya sudah mencium bau kampas rem dan sopir banting setir ke kanan yang mengakibatkan bus jatuh ke sisi kiri jalan hingga terseret ke bawah.
"Selain itu, dari keterangan pengemudi mengaku gigi (persneling) masuk ke gigi 2. Namun memaksakan pengereman meskipun sudah berbau kampas (rem terbakar)," ujarnya.
3. Identitas 3 Korban Tewas
Sebanyak tiga orang tewas akibat kecelakaan bus yang terguling di Jalan Imogiri-Dlingo, tepatnya tikungan Wanagama di bawah Bukit Bego, Imogiri, Bantul. Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry menyebut ketiga korban adalah warga Karanganyar, Jawa Tengah.
"Jadi untuk korban meninggal dunia total ada tiga orang. Rinciannya, satu meninggal dunia di TKP, satu saat dalam perjalanan ke rumah sakit dan satu lagi di rumah sakit," kata Jeffry.
Ketiga korban warga Karanganyar semua. Untuk SW meninggal dunia di TKP dan HS mengalami luka berat pada kaki," imbuhnya.
Berikut identitas tiga korban tewas kecelakaan bus di Bantul:
- SW (57),
- AK (25) dan
- HS (40).
Baca di halaman selanjutnya.
4. Bus Angkut Rombongan Karyawan Percetakan
Bus yang terguling di tikungan Wanagama di bawah Bukit Bego, Imogiri, Bantul mengangkut rombongan dari Sukoharjo, Jawa Tengah. Sebagian besar merupakan karyawan percetakan.
"Jadi bus yang terlibat laka tunggal di Imogiri itu membawa rombongan dari Mojolaban, Sukoharjo, Jawa Tengah," kata Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry, Kamis (8/2/2024).
Rombongan tersebut sebagian besar adalah karyawan percetakan yang beralamat di Mojolaban, Sukoharjo. Namun, beberapa penumpang ada yang berasal dari Karanganyar, Jawa Tengah.
"Untuk penumpangnya ada yang dari Sukoharjo dan Karanganyar. Karena kan bermula dari karyawan pabrik percetakan, tapi masing-masing mengajak keluarga dan tetangga," ujarnya.
Selain itu, Jeffry mengungkapkan berdasarkan pendataan total, ada 53 orang di dalam bus yang terguling di Bantul. Beberapa di antaranya sudah dipulangkan ke Karanganyar.
"Total yang di dalam bus saat kejadian ada 53 orang, itu dengan sopir. Nah, 10 orang sudah kembali menggunakan bus dari Pemkab Bantul dan 30 orang masih menjalani perawatan di rumah sakit, sebagian besar mereka dirawat di rumah sakit Panembahan Senopati Bantul," ucapnya.
5. Sopir dan Kenek Bus Diamankan
Polisi mengamankan sopir dan kenek bus yang terguling di alan Imogiri-Dlingo, tepatnya di sekitar kawasan Bukit Bego, Padukuhan Kedungbuweng, Wukirsari, Imogiri, Bantul. Keduanya menjalani pemeriksaan di Polres Bantul.
"Sementara 24 jam (sopir) kita anggap saksi," kata Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda DIY, AKBP Sugiyanta, Jumat (9/2/2024).
Ia mengatakan tidak menutup kemungkinan sopir bus menjadi tersangka dalam kasus kecelakaan tersebut.
"Karena nanti menunggu penentuan berikutnya. Saat ini sopir dan kenek diamankan di Polres Bantul," ujarnya.
(kny/idn)