Hari Perempuan Internasional 8 Maret 2024, Ini Tema Peringatan Tahun Ini

Kanya Anindita Mutiarasari - detikNews
Jumat, 02 Feb 2024 18:37 WIB
Ilustrasi (Foto: Getty Images/discan)
Jakarta -

Peringatan Hari Perempuan Internasional atau International Women's Day jatuh pada tanggal 8 Maret. Tujuannya untuk meningkatkan kesetaraan, menghilangkan diskriminasi, serta menjamin hak-hak kaum perempuan.

Organisasi PBB untuk Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan (UN Women) telah menetapkan tema Hari Perempuan Internasional 2024. Berikut informasi selengkapnya.

Tema Hari Perempuan Internasional 2024

Dilansir situs resmi UN Women, Hari Perempuan Internasional 2024 mengusung tema 'Invest in women: Accelerate progress' yang artinya 'Berinvestasi pada perempuan: Mempercepat kemajuan'. Mencapai kesetaraan gender dan kesejahteraan perempuan di semua aspek kehidupan menjadi semakin penting jika kita ingin menciptakan perekonomian yang sejahtera serta kehidupan yang sehat untuk generasi mendatang.

Kampanye Hari Perempuan Internasional 2024

Di Hari Perempuan Internasional ini, mari bersatu untuk mengubah tantangan menjadi peluang dan membentuk masa depan yang lebih baik bagi semua. Berikut adalah lima bidang utama yang memerlukan tindakan bersama untuk memastikan perempuan tidak tertinggal.

1. Berinvestasi pada perempuan: Masalah hak asasi manusia

Kesetaraan gender masih menjadi tantangan hak asasi manusia yang terbesar. Berinvestasi pada perempuan merupakan sebuah keharusan dalam hak asasi manusia dan landasan untuk membangun masyarakat inklusif. Kemajuan bagi perempuan bermanfaat bagi kita semua.

2. Mengakhiri kemiskinan

Pandemi COVID, konflik geopolitik, bencana iklim, dan gejolak ekonomi menyebabkan 75 juta orang jatuh ke dalam kemiskinan parah sejak tahun 2020. Tindakan segera sangat penting untuk mencegah lebih dari 342 juta perempuan dan anak perempuan hidup dalam kemiskinan pada tahun 2030.

3. Menerapkan pembiayaan responsif gender

Akibat konflik dan kenaikan harga bahan bakar dan pangan, perkiraan terbaru menunjukkan bahwa 75 persen negara akan membatasi belanja publik pada tahun 2025. Penghematan berdampak negatif terhadap perempuan dan mengurangi pengeluaran pemerintah untuk layanan publik penting dan perlindungan sosial.

4. Peralihan ke perekonomian ramah lingkungan dan masyarakat yang peduli

Sistem ekonomi saat ini memberikan dampak yang tidak proporsional terhadap perempuan. Para pendukung mengusulkan peralihan ke ekonomi hijau dan masyarakat peduli untuk memperkuat suara perempuan.

5. Mendukung gerakan feminis yang melakukan perubahan

Organisasi feminis memimpin upaya untuk mengatasi kemiskinan dan kesenjangan perempuan. Namun, negara-negara tersebut masih kekurangan dana dan hanya menerima 0,13 persen dari total bantuan pembangunan resmi.




(kny/imk)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork