Tema Peringatan Hari Perempuan Internasional 2025 dan Sejarahnya

Tema Peringatan Hari Perempuan Internasional 2025 dan Sejarahnya

Widhia Arum Wibawana - detikNews
Senin, 03 Mar 2025 17:31 WIB
Portrait of a diverse group of young women standing together against a gray wall outside
Ilustrasi (Foto: Getty Images/Cecilie_Arcurs)
Jakarta -

Hari Perempuan Internasional (International Women's Day/IWD) diperingati pada 8 Maret 2025. Peringatannya tahun ini bertepatan dengan peringatan 30 tahun Landasan Aksi dan Deklarasi Beijing (Beijing Declaration and Platform for Action).

Peringatan 30 tahun Landasan Aksi dan Deklarasi Beijing ini juga terjadi di tengah-tengah meningkatnya rasa tidak aman dan krisis yang semakin parah, menurunnya kepercayaan terhadap demokrasi, dan menyusutnya ruang sipil, menurut Entitas Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Kesetaraan Jender dan Pemberdayaan Perempuan (UN Women).

Tema Hari Perempuan Internasional 2025

Dilansir UN Women, peringatan Hari Perempuan Internasional 2025 dirayakan dengan mengusung tema "For ALL women and girls: Rights. Equality. Empowerment" atau "Untuk SEMUA perempuan dan anak perempuan: Hak. Kesetaraan. Pemberdayaan." Semua pihak diajak untuk ikut merayakan peringatan dengan tema tersebut pada 8 Maret 2025.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tema tahun ini menyerukan tindakan yang dapat membuka persamaan hak, kekuasaan, dan peluang bagi semua orang dan masa depan feminis di mana tidak ada yang tertinggal. Inti dari visi ini adalah memberdayakan generasi penerus - khususnya perempuan muda dan remaja putri - sebagai katalisator perubahan yang langgeng.

Di bawah tema kampanye global UN Women untuk menandai ulang tahun ke-30 Landasan Aksi dan Deklarasi Beijing, "For ALL women and girls," Hari Perempuan Internasional tahun 2025 merupakan seruan untuk mengambil tindakan di tiga bidang utama:

ADVERTISEMENT
  • Memajukan hak-hak perempuan dan anak perempuan: Berjuang tanpa henti untuk hak asasi perempuan dan anak perempuan secara penuh, menentang segala bentuk kekerasan, diskriminasi, dan eksploitasi.
  • Mempromosikan kesetaraan gender: Mengatasi hambatan sistemik, membongkar patriarki, mengubah ketidaksetaraan yang sudah mengakar, dan mengangkat suara perempuan dan anak perempuan yang terpinggirkan, termasuk anak muda, untuk memastikan inklusivitas dan pemberdayaan.
  • Mendorong pemberdayaan: Mendefinisikan ulang struktur kekuasaan dengan memastikan akses inklusif ke pendidikan, pekerjaan, kepemimpinan, dan ruang pengambilan keputusan. Memprioritaskan kesempatan bagi perempuan dan anak perempuan untuk memimpin dan berinovasi.

Sejarah dan Latar Belakang Peringatan

Dalam sejarahnya, Hari Perempuan Internasional telah dirayakan sejak awal tahun 1900-an. Latar belakangnya, hari ini dicetuskan sebagai simbol perjuangan panjang perempuan untuk mendapatkan hak-haknya, dimulai dengan protes perempuan buruh di New York pada 8 Maret 1908 yang menuntut jam kerja lebih pendek, upah lebih baik, dan hak pilih.

Pada 1910, Clara Zetkin mengusulkan perayaan ini secara global dalam Konferensi Perempuan Sosialis Internasional, dan 8 Maret 1917 menjadi titik penting dalam Revolusi Rusia. Sejak diakui oleh PBB pada 1977, Hari Perempuan Internasional menjadi momen untuk merayakan pencapaian perempuan, serta memperjuangkan kesetaraan dan menanggapi ketidakadilan yang masih ada hingga kini.

(wia/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads