Presiden Joko Widodo (Jokowi) berterima kasih kepada Presiden Uni Emirat Arab Mohammed bin Zayed Al Nahyan (MBZ) karena telah membantu pembangunan gedung Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta. Jokowi menyebut MBZ berkenan membangun gedung baru MBZ of College of Future Studies di kawasan UNU Yogyakarta.
"Saya juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Yang Mulia Presiden Uni Emirat Arab Syekh Mohammed bin Zayed Al Nahyan yang pada hari ini diwakili Yang Mulia Menteri Suhail Muhammad al-Mazrouei Husein, Menteri Energi dan Infrastruktur yang berkenan membantu UNU Yogya untuk mendirikan MBZ of College of Future Studies," kata Jokowi dalam sambutannya yang disiarkan langsung di YouTuber TVNU, Rabu (31/1/2024).
Jokowi lantas bercerita dia bisik-bisik ke MBZ untuk meminta kerja sama pendidikan AI dengan UNU Yogyakarta. MBZ, kata Jokowi, menyambut baik hal tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"1,5 tahun yang lalu saya bertemu dengan beliau, beliau bercerita bahwa di Uni Emirat Arab memiliki Universitas MBZ untuk AI. Saya bisik-bisik 'Yang Mulia, Indonesia juga pengen. apakah memungkinkan untuk bisa dihubungkan, Universitas MBZ di Uni Emirat Arab dengan yang di Indonesia," kata Jokowi.
Jokowi awalnya mengira MBZ menyetujui kerja sama perkuliahan AI (Artificial Intelligence). Namun ternyata MBZ sekaligus membantu pembangunan gedung baru.
"Beliau sangat menyambut baik. 'oke nanti kita bantu'. Saya pikir hanya dibantu masalah perkuliahnya saja tapi juga dibantu segedung-gedungnya. Oleh sebab itu, nanti di samping kiri gedung ini akan dibangun gedung lagi, juga setinggi 9 lantai lagi, sekali lagi karena NU 9 bintang," ujarnya.
Lebih lanjut, Jokowi menekankan yang lebih penting dari pembangunan gedung adalah bantuan beasiswa bagi mahasiswa dan dosen. Jokowi bicara pentingnya riset di bidang yang strategis untuk mengetahui dasar-dasar ilmu biotechnology maupun AI.
"Dan yang lebih penting dari gedung menurut saya adalah bantuan beasiswa dan dosen. Untuk riset di bidang yang sangat strategis ke depan yaitu masyarakat masa depan, dan juga biotechnology serta AI. Ini yang ilmu ini perlu harus kita juga ketahui dan kita harus punya basic di sini," ujarnya.
(eva/dhn)